(100motivasi.wordpress.com)
70% kegagalan disebabkan bukan karena lemahnya strategi melainkan karena kurangnya eksekusi dari strategi atau visi. -Ram Charan
Survei dari beragam industri oleh Harris Interactive menunjukkan bahwa hanya 37% karyawan yang memahami tujuan yang ingin dicapai perusahaannya, bahkan 13% saja dari seluruh karyawan dari suatu perusahaan yang benar-benar bisa memaksimalkan kinerjanya untuk mencapai tujuan tersebut.
Sebuah riset lebih lanjut mengungkapkan bahwa hanya 40% waktu kerja para karyawan di tingkat manajerial digunakan untuk melaksanakan tugas yang berkaitan dengan sasaran-sasaran penting di dalam departemennya. Sisanya, banyak yang sibuk tapi tidak terlalu produktif.
Produktivitas menjadi berkurang secara signifikan seiring waktu kerja yang dihabiskan tanpa berfokus pada implementasi strategi organisasi.
Dengan kata lain, perusahaan menjadi boros atau meningkatkan biaya yang disebabkan oleh kurang optimalnya upaya sang karyawan untuk bekerja secara efektif dan efisien.
Beberapa pemimpin yang kreatif; mampu menciptakan banyak ide, visi, atau strategi untuk memajukan perusahaan. Namun gagal dalam tahap pelaksanaan strateginya. Bermasalah dalam eksekusi.
Agar perusahaan berhasil mentransformasi strategi menjadi eksekusi secara presisi maka pertama-tama perusahaan tersebut harus memberdayakan kedisiplinan diri para karyawannya.
Hal ini dilakukan seiring juga dengan peningkatan kompetensi dari para pemimpin perusahaan untuk mengarahkan budaya organisasi untuk mengoptimalkan eksekusi dari strategi perusahaan. Ini disebut disiplin eksekusi.
Empat Disiplin Eksekusi
Sean Covey, Jim Hurling dan Chris McChesney menyatakan dalam bukunya, The 4 Disciplines of Execution, bahwasanya ada empat kunci sukses dalam memaksimalkan potensi kekuatan tim serta memfokuskan keberhasilan pelaksanaan dari strategi.
Pertama-tama adalah dengan menyusun prioritas menjadi dua atau tiga tujuan utama yang paling penting untuk dicapai. Selanjutnya bagi sebuah organisasi yang ingin membudayakan disiplin eksekusi harus menetapkan pengukuran dengan indikator pencapaian sasaran beserta penunjukkan orang yang harus bertanggung jawab dalam pelaksanaan komitmen kelompoknya.