Mohon tunggu...
REZAWAHYA
REZAWAHYA Mohon Tunggu... PNS -

Penulis dengan multi-interest Ingin berbagi ilmu dan kebahagian kepada orang lain terutama kaum muda

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Peberdaan antara Penulis dan Pembaca

13 Juli 2016   13:15 Diperbarui: 13 Juli 2016   17:39 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

3. Menulis selangkah lebih maju dibandingkan pembaca

Penulis banyak yang sukses di berbagai bidang, seperti Rhenald Kasali, Dewi Lestari, Tere Liye,dan lain-lain.Begitu juga Febri; dia selangkah lebih maju dari Fina yang hanya seorang pembaca. Febri mampu menggabungkan antara pola pikir dia melalui brain storming pemikirannya di dalam tulisan atas apa yang dibaca. Ambil saja contoh, Febri baru selesai membaca artikel tentang bullying di sekolah, dan dia mulai masuk ke pola pikir dia, bullying yang paling rentan adalah anak perempuan, dan penyebab bullying adalah tidak adanya saringan atas informasi dari gadget, demikian seterusnya menjadi ide tulisan dia.

Fina, hanya mampu mengikuti bacaannya secara formalitas.Dia belum mampu menggunakan meta-kognisi-nya untuk berfikir lebih maju atas bacaan yang sedang dibacanya. Sehingga kalaulah  yang dibaca pelajaran sekolah, maka Fina akan sedikit kerepotan untuk menghapal semua materi pada saat musim ujian. Sedangkan Febri hanya perlu me-refresh atas apa yang pernah dibacanya. Dan disitulah letaknya penulis lebih maju dari seorang pembaca.

Dalam menulis kajian ilmiah seorang penulis akan mengkombinasikan metode dia membaca dan berfikir, dari keduanya akan muncul tulisan yang murni menjadi mindset si penulis.

Semua bahasan tersebut terlihat jelas bahwa menulis aktivitas yang lebih unggul dari sekadar membaca passif.

Mari kita menyukai membaca sekaligus  menulis.

Palembang, 13 Juli 2016

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun