Mohon tunggu...
REZAWAHYA
REZAWAHYA Mohon Tunggu... PNS -

Penulis dengan multi-interest Ingin berbagi ilmu dan kebahagian kepada orang lain terutama kaum muda

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Kutulis dengan Cinta

29 Juni 2016   18:55 Diperbarui: 29 Juni 2016   19:00 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seorang pemuda yang sedang jatuh cinta, hidupnya akan serasa penuh dengan "taman bunga". Pokoknya semua indah. Menulis kata-kata di Media Sosial pasti penuh nuansa Cinta. Yah, begitulah cinta. Siapa sih yang tidak butuh cinta. Sebagai makhluk Alloh SWT, kita butuh cinta dan kita butuh mencurahkan cinta kita. Oleh karenanya orang yang sedang jatuh cinta akan menulis denngan kecintaan lahir dan bathinnya. 

Menurut pengalaman saya pribadi, menulis dengan cinta ini akan mempunyai implikasi yang sangat baik dalam mengembangkan kemampuan kita menulis. Kalaulah menulis narasi di blog, maka blog kita akan penuh dengan nuansa cinta kemaslahatan. Artinya apa yang kita tulis akan memberikan nilai positif bagi pembacanya, apapun itu bentuknya; bisa seperti motivasi, bisa memberikan informasi, atau bisa juga mengapresiasi yang lainnya. Berikut akan saya uraikan bagaimanakah dampak menulis kalau dikuti dengan perasaan cinta. 

Sebelum saya ke pokok bahasannya, perlu saya jabarkan terlebih dahulu apa yang saya maksudkan cinta. Cinta adalah perasaan ingin membahagiakan orang lain, dengan cara yang baik dan tulus ikhlas dilakukannya upaya agar orang yang dicitai tersebut menjadi senang atau bahagia. Seandainya dalam menulis kita ikut sertakan cinta, maka cinta akan bisa dirasakan oleh pembaca tulisan tersebut. Bukti adanya cinta adalah sebagai berikut :

* Cinta untuk Kebaikan Ummat

Kalau tulisan sudah dipenuhi dengan cinta, maka tulisan itu akan penuh dengan nuansa keilmuan dan aplikasinya. Penulis akan mencurahkan ilmunya dengan tulus ikhlas kehadirat pembacanya, agar mereka mengerti atas sesuatu hal yang dibicarakan dalam tulisan. Perlunya dihadirkan ciinta di dalam tulisan agar tidak adanya tipu daya apalagi muslihat busuk dari penulis. Sifat-sifat itu akan dijauhkan dari karakter penulis yang dipenuhi perasaan cintanya kepada pembaca.

Bermacam-macam berita yang kita saksikan berupa hasutan ataupun firnah. Bisa kita pastikan penulisannnya dengan tendensi kepentingan atau  nafsu atas orang lain. Berita yang diorder untuk  kepentingan politik, contohnya, tidak akan bernilai untuk jangka panjang. Jangka panjang yang saya maksudkan adalah tulisan tersebut hanya penghias/peramai kumpulan artikel yang dipublish, tapi tidak akan melekat di pikiran pembaca apalah lagi di hati orang lain.

Oleh karenanya penulis seharusnya dengan tulus, ikhlas dan berupaya keras untuk menuliskan kajiannya disertai perasaan cinta yang mendalam kepada pembaca.  Cinta yang tidak ingin merusak alam pikiran "normal" pembaca. Sehingga manfaat dari apa yang kita tulis akan benar-benar dirasakan oleh pembaca tersebut.

* Cinta untuk Kebenaran

Di dalam cinta tidak ada dusta. Kalau menulis dengan cinta, maka tidak adalah nuansa bohong yang dibungkus dengan rapih agar tampak cantik. Padahal kebusukan walaupun disimpan dengan baik, baunya akan tercium juga. Artinya apa? Makna dari kiasan tersebut, walaupun penulis menggunakan retorika bahasa yang menarik untuk disimak, tapi kebohongan pasti akan dengan mudah terlacak.

Kejujuran dalam menulis secara tidak sadar  akan menelurkan  kebenaran yang hakiki. Kalaulah kita mencoba mendiskusikan permasalahan sosial, maka kejujuran penulis akan mengungkap sisi jelek suatu kelompok masyarakat tanpa adanya muncul perasaan ASAL BAPAK SENANG. Dengan kajian yang diliputi cinta, akan didapat suatu masukan bagi kebaikan pembaca secara luas di masa mendatang.

Dari apa yang sudah saya sampaikan di atas, sebagai penulis di Kompasiana atau di media lainnya. Hendaklah kita mengedepankan rasa cinta kepada orang lain utamanya pembaca (reader) yang sudah susah payah meluangkan waktunya untuk membaca artikel kita. Adapun dampak cinta kepada tulisan pastilah tulisan tersebut mencerminkan nilai positif berupa ilmu yang bermanfaat beserta aplikasinya di ruang kehidupan dan juga memaparkan (ekspose) kebenaran dalam nuansa perbaikan.

Marilah menulis dengan cinta

Palembang, 29 Juni 2016

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun