Pada zaman dulu, beberapa sesepuh masyarakat Aikmel, sering melakukan pengobatan dengan cara penyembuhan sesempuan. Pengobatan semacam ini pada zaman milineal, kini sudah mulai buram meskipun masih ada sebagain orang yang mengamalkannya.
Biasanya tata cara untuk melakukan penyembuhan penyakit sesempuan diantaranya:
1. Mengunjungi salah satu misan
2. Meminta kepada misan untuk mengunyah beras
3. Pergelangan tangan ataupun kaki yang sakit dimuntahkan hasil kunyahan beras tadi di jalur pintu masuk rumah.
4. Mengambil satu helai sapu ujuk, lalu diikatkan ke bagian yang sakit
5. Misan mengatakan kata "Ndrak sempu pisa ku tau" yang artinya tidak ada sepupu saya yang saya tidak tahu atau kenal, sembari membenturkan bagian yang sakit ke pintu dengan cara pelan-pelan.
Ada hal yang juga perlu untuk diingat. Bahwasanya kalau pergelangan tangan atau kaki bagian kanan yang sakit, maka harus disembuhkan oleh saudara misan dari keturunan Bapak. Sedangkan untuk bagian kiri yang sakit, maka harus disembuhkan oleh saudara misan dari keturunan ibuk.
Meskipun masih adanya perbedaan pendapat pada kalangan masyarakat tentang penyembuhan sesempuan ini dalam perspektif agama. Namun kenyataannya, penyembuhan seperti ini cukup mujarab, karena sebagian orang mengatakan bahwa cara penyembuhan seperti demikian hanyalah merupakan sebuah ikhtiar. Sedangkan yang mampu menyembuhkan hanyalah Dia.
Penyembuhan semacam ini bukan hanya sebatas untuk menyembuhkan, akan tetapi menyelipkan pesan positif. Dimana orang tua dulu (sesepuh) menginginkan agar seseorang tidak saling melupakan, dan tetap saling menjalin tali silaturrahmi antar sepupu ataupun keluarga lainnya.
Mungkin dengan cara penyembuhan seperti demikian merupakan salah satu cara Tuhan untuk mengingatkan seseorang, agar ia tetap saling merangkul dengan saudaranya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H