Mohon tunggu...
Reza Muhammad Iqbal
Reza Muhammad Iqbal Mohon Tunggu... Guru - Salah satu pendidik di SMPN 2 Padalarang, Jabar.

Insan biasa yang bermimpi menjadi seorang penyair.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Seharusnya Ya Seharusnya

4 Februari 2022   20:36 Diperbarui: 4 Februari 2022   20:38 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Terkadang siklusnya berputar arah

Mereka hanya bisa menertawakan

Khalayak melawan derasnya arus air

Melukiskan peliknya kedamaian

Musuh terbesar adalah diri sendiri

Sendiri ditempa derasnya ombak

Hingga terkadang kehilangan arah

Tapi ingatlah satu hal

Segala apapun yang ditanam

Akan menuai hasilnya

Baik buruk adalah kesatupadanan

Perbanyaklah bersyukur

Ya ucapan itu seharusnya

Tapi apa salahnya mencoba

Siap menerima gelap terangnya

Terus terang itu soal soal pribadi masing-masing

Sampai pada akhirnya waktu mengikis kulit hingga meradang

Membiru dan berbau busuk

Memaparkan betapa sukar nya kita di masa-masa itu

Sungguh krusialnya masa itu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun