Mohon tunggu...
Reza Taufik Hidayat
Reza Taufik Hidayat Mohon Tunggu... -

Pemerhati Kota

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Melihat Kembali Sego Segawe di Yogya

17 November 2011   07:50 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:33 249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Pada mulanya, sego segawe diinspirasi oleh kegiatan B2W di Indonesia, khususnya di Jakarta dan sekitarnya yang memang menjadi markas besar B2W Indonesia. Di tahun 2006, ada beberapa pegawai yang mencoba mengembangkan B2W di lingkungan pemkot Yogya. Bak gayung bersambut, inisiasi ini disambut oleh Walikota dengan cara diadakannya audiensi tentang upaya menjadikan sepeda sebagai alat transportasi ke kantor bukan olahraga. Dari sana terbentuklah "Sego Segawe", Sepeda Kanggo Sekolah Lan Nyambut Gawe.

"Relokasi" Sementara Parkir Motor Pegawai Pemkot Yogya Setiap hari Jum'at

Beda B2W dengan Sego Segawe B2W adalah kegiatan bersepeda yang sangat mengandalkan kesadaran para pelakunya. Kesadaran akan pentingnya lingkungan, alat transport yang ramah lingkungan, serta kesadaran tentang lingkungan kota di masa yang akan datang. Dengan kata lain, tanpa kesadaran yang tinggi, kegiatan B2W tidak akan dilakukan oleh individu. Program sego segawe bersifat lebih memaksa daripada B2W. Sifat memaksa ini memang disengaja oleh Walikota, agar penggunaan sepeda dapat diimplementasikan lebih nyata. Program sego segawe memiliki kekuatan memaksa karena terbit surat edaran yang menyatakan dalam satu minggu setiap pegawai pemkot yang rumahnya berjarak kurang dr 5 KM dari kantor walikota harus bersepeda (ke kantor) minimal 1 kali seminggu, biasanya dilakukan setiap hari Jumat.

Teman-teman B2W Jogja

Bukan Program Kerja tetapi Spirit Ada yang membingungkan dari sego segawe. Program ini memiliki sifat memaksa secara birokratik, tapi bukanlah sebuah program kerja dari pemerintah Kota Yogya melainkan hanya sebuah spirit yang mirip dengan B2W yang disisipkan sedikit unsur pemaksaan. Jadi sego segawe tidak memiliki payung hukum seperti perda atau masuk dalam rencana kerja tahunan sehingga tidak mendapatkan alokasi dana khusus untuk setiap operasioanal kegiatannya. Pembuatan rambu alternatif jalur sepeda dan ruang tunggu sepeda di beberapa perempatan adalah salah satu infastruktur untuk mendukung sego segawe sekaligus untuk transportasi sepeda kota yogya nantinya. Namun anggarannya diambil dari berbagai anggaran kegiatan karena sego segawe tidak punya alokasi dana khusus. Tujuan Sego Segawe Tujuannya hampir sama dengan B2W yaitu mengurangi jumlah kendaraan bermotor di kota dengan menjadikan sepeda sebagai alat transportasi kerja sehari-hari. Namun untuk sego segawe ini  bersifat lebih lokal dan memaksa. Maksudnya lokal adalah digerakkan hanya dalam skala kantor pemerintahan. Tanggapan atau Respon Pengguna Karena sego segaweE adalah sebuah spirit atau gerakkan, kegiatan ini tidak dapat diukur secara rigid pencapaiannya. Sejauh ini kewajiban minimal seminggu sekali sudah dijalankan oleh sebagian kecil pegawai pemkot Yogya. Sampai saat ini juga belum ada sanksi yang diberikan jika sego segawe tidak dijalankan. suatu ketika, ada seorang teman yang sedang berada di komplek pemkot Yogya pada hari Jum'at, lalu saya kirim kabar: "Mas aku minta foto-foto sepeda di sana ya", teman saya membalas "Apa yang mau difoto, sepedanya saja tidak ada". Kira-kira hal apa saja yang menghambat terlaksananya program sego segawe???

Parkir sepeda di amplaz

Ruang tunggu sepeda

###***###

#Intermezzo

Untuk warga Jogja yang suka banget sepedaan, saya ada GOOD NEWS.

Apa itu GOOD NEWS-nya?

Yuk ah mari disimak.

Saya mau kasih 1 buah Helm Sepeda baru merk Wim Cycle buat Warga Jogja yang beruntung. Caranya gampang, cukup isi kuis di LINK di bawah ini saja:

***goo.gl/LQnvt***

(mohon nanti di copy-paste, dan tanda **** dihilangkan)

Syarat dan Ketentuan:

  1. Undian hadiah untuk 100 orang pengisi kuisioner pertama
  2. Pengisian kuisioner harus serius.
  3. Tidak boleh menggunakan kode unik ganda (lebih dari 1), disarankan untuk mengisi lagi dengan cara mengatas-namakan Ayah/Ibu/Kakak/Adik untuk memperbesar kemungkinan mendapatkan hadiah.
  4. Batas akhir pengisian kuis ini pada tanggal 23 Nopember 2011
  5. Keputusan pemenang mutlak dari penyelenggara, dan tidak bisa diganggu gugat.
  6. Pemenang akan dihubungi oleh penyelenggara melalui hp/email.
  7. Daftar nama-nama pengisi kuis ini akan selalu diupdate di sini.
  8. UPADTE INFORMASI, cek di bawah ini: ***goo.gl/5bE3S***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun