Mohon tunggu...
Reza Takririyah
Reza Takririyah Mohon Tunggu... Lainnya - writing, reading novel, and blue is my favorite colour

Graduate from Universitas Atma Jaya Yogyakarta Majoring in Communication Studies

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Inilah Prinsip Penulisan Digital yang Perlu Anda Ketahui

7 September 2020   15:46 Diperbarui: 7 September 2020   15:52 356
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image chttps://csrd.asu.edu/

Di era digital seperti saat ini, semua orang dapat berperan sebagai pembaca, penulis, maupun penerbit. Hal tersebut bisa terjadi sebab adanya internet, yang mana internet memungkinkan semua orang untuk mempublikasi tulisannya secara online, instan, dan dapat dibaca oleh semua orang di seluruh dunia.

Menulis digital bisa dilakukan di mana saja termasuk di media online seperti blog, website, atau pun platfrom media sosial. Akan tetapi, dalam penulisan digital juga terdapat tantangan yaitu bagaimana cara agar tulisan kamu menarik perhatian dan dibaca oleh audience.

Meskipun saat ini video web, audio, dan animasi memiliki peran dalam penulisan digital. Tetapi, teks masih tetap memainkan peran utama di sebagian besar situs web, yang mana aktivitas utama sebagian besar pengguna masih membaca.

Oleh karena itu, agar tulisan Anda dilirik oleh audience, Anda perlu memahami prinsip-prinsip penulisan digital dengan baik, yang meliputi elemen grafis, multimedia, hipertekstual, dan interaktivitas (Carroll, 2010).

Prinsip-Prinsip Penulisan Digital 

Dalam buku Writing for Digital Media, Carroll memaparkan prinsip-prinsip penulisan digital yang baik, diantaranya :

1. Be Brief. Buatlah tulisan yang jelas dan ringkas sebab pembaca online atau pembaca digital biasanya mereka yang tidak memiliki banyak waktu, mereka cenderung ingin mendapatkan inti tulisan secara cepat.

2. Be Precise. Gunakan kata yang tepat sesuai dengan maksud tulisan. Jangan  menggunakan kata yang ambigu dan kurang jelas, karena hal tersebut dapat menyebabkan pembaca kebingungan.

3. Be Active. Gunakan kalimat aktif agar tulisan kamu terlihat hidup. Meskipun kalimat pasif ada kalanya cocok digunakan, tetapi utamakan menggunakan kalimat aktif dalam menulis digital. Kalimat aktif biasanya diawali dengan awalan me- /per-.

4. Be Imaginatif. Gunakan kalimat yang menarik dalam tulisan, jangan menulis dengan bahasa yang terlalu kaku dan diksi yang membosankan. Sesekali menggunakan kalimat metafora diperbolehkan agar menarik minat pembaca.

5. Be Direct. Dalam menulis digital hendaknya to the point dalam menyampaikan gagasan yang ada, tidak berberlit, dan langsung pada inti dari tulisan.

6. Be Consistent. Gunakan kalimat yang seimbang dan dan konsisten guna menghindari kebingungan pembaca. Lengkapi kalimat dengan konjungsi koordinasi (dan, tetapi, atau, untuk, belum, jadi, dan lain sebagainya).

7. Be Aware. Dalam menulis digital hindari plagiarisme, streotip, sikap terlalu menyederhanakan sesuatu, menggeneralisasi, logika yang salah dan argumen yang berbelit, serta hindari pengunaan kata ganti yang terlalu sering, seperti kata ini, itu, dia, dan lain sebagainya.

8. Be Concise. Buatlah tulisan yang ringkas, tidak begitu panjang tetapi mampu mewakili gagasan dan informasi yang ingin disampaikan.

Sedangkan menurut Garrant (2006), prinsip penulisan digital meliputi:

a. Jelas, ringkas, dan pribadi

b. Periksa fakta dan keakuratan data

c. Kalimat pendek dengan konstruksi kalimat yang sederhana

d. Satu ide per paragraf

e. Gunakan kata kunci yang berkaitan dengan subjek

f. Berikan subjudul

g. Menulislah seolah-olah sedang berbicara dengan seseorang

h. Berikan tautan atau hyperlink ke situs lain.

i. Hindari penggunaan paragraf yang terlalu gemuk

j. Gunakan gaya piramida terbalik di mana informasi penting ditempatkan di posisi paling atas.

Writing Tools 

Selain mengetahui prinsip-prinsip penulisan digital, sebagai penulis Anda juga perlu mengetahui dan memahami mengenai writing tools. Ada 3 writing tools yang bisa Anda jadikan pertimbangan dalam menulis digital.

  • Gunakan kata kerja yang kuat, bisa dalam bentuk simple present atau past. Kata kerja yang kuat ini mampu menciptakan tindakan, menyimpan kata-kata, dan memperlihatkkan para pemain.
  • Bermain dengan kata-kata. Gunakan kata-kata yang biasanya dihindari oleh sebagain besar penulis tetapi dapat dipahami oleh sebagian pembaca.
  • Memilih yang sederhana daripada teknis. Gunakan kata-kata yang lebih pendek pada titik-titik kalimat yang tingkat kerumitannya tinggi.

Sumber :

Clark, Roy Peter. (2008). 50 Writing Tools. Poynter Institute

Carroll, Brian. (2010). Writing for Digital Media. Routledge

Garrand, Timothy. (2006). Writing for Multimedia and The Web.Focal Press

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun