Mohon tunggu...
Reza Syafriharinata
Reza Syafriharinata Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Bermain badminton,tenis meja, voly ball ,basket

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Aku Menyesal Cabut, Ibu!

28 September 2024   05:21 Diperbarui: 28 September 2024   07:20 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 "Aku belum pernah melihat jambu yang semerah ini Arman." Begitu ujar Reza kepadanya."Ayo kita ambil jambu itu teman ---teman ."Begitu ajak Arman kepada Reza dan teman--teman lainnya.

 Setelah menyebrangi sungai .Kami akhirnya sampai di pohon jambu merah tersebut.Daun jambu yang berwarna hijau cerah jatuh kearah kami.Seakan --akan menyambut kedatangan kami.Kamipun semakin mendekat ,kami melihat buahnya yang besar dan berwarna merah hati .

 Menandakan betapa manis buahnya,dan alangkah suburnya pohon jambu itu,buahnya juga lebat.Wau ,bahagianya kami melihat pemandangan yang begitu menyejukkan dan menyenangkan hati kami bersama.Kemudia dengan antusias dan semangat yang tinggi kamipun langsung mengambil jambu tersebut. "Buahnya besar sekali,Arman.Aku ingin yang disebelah sana man."Teriak Zuri padanya.Aku melihat ia memegang buah jambu itu.

"Woi ! kalian mencuri ya ? "Teriak seorang Bapak --bapak didepan kami.Kamipun langsung terkejut dan nadiku berdetak kencang.Tangan dan kaki kami gemetar ketika kami melihat bapak itu membawa golok.                                  Wajah Arman pun langsung memerah dan ketakutan,bibirnya pun kelihatan pucat.Apalagi ketika bapak itu mendekati kami .

 Bapak itu segera mengarahkan goloknya kepada kami .Rasa takutpun semakin besar dihati kami.Tanpa bicara dan kode sedikitpun kami langsung ambil langkah seribu.

Untung saja Allah masih menyayangi kami ,dan kami langsung pergi kearah jalan setapak yang menuju kearah sekolah.Tanpa melihat kebelakang kami terus berlari dan menuju kearah kedepan.Ternyata bapak itu mengejar kami ,akhirnya sampai kami didepan kelas ,bapak terus mengikuti kami.

 Akhirnya Umi Dewipun keluar untuk melihat apa yang terjadi."Kemana saja kalian dari tadi ." Ujar umi sambil melotot kearah kami.Lalu bapak itu datangvdan berkata "Mereka mencuri jambu yang ada dikebun saya buk."Ucap bapak itu dengan suara lantang.

"Maaf ya pak saya sebagai guru tidak mengetahui apa yang telah dilakukan oleh murid saya?" Ujar umi dengan suara yang lunak." Lalu Kami disuruh minta maaf oleh Umi kepada bapak tersebut.Kamipun melaksanakan apa yang disuruh Umi tadi."Maafkan kami ya pak?"Ujar kami dengan penuh dengan rasa bersalah,bapak itu menjawab "Besok jangan diulangi lagii kali ini saya maafkan ."ucap bapak itu dengan tegas.

 Bapak itupun pergi.Sekarang yang kami hadapi adalah Umi,kami diberi hukuman yaitu menelfon orang tua kami masing---masing.Kamipun merasa lega karena tidak masuk ruang Bk.Kemudian kami minta maaf kepada umi .Bel pulang telah berbunyi ,dan kamipun pulang kerumah masing ---masing.

 Sesampainya di rumah aku langsung minta maaf kepada Ayah dan Ibuku."kali ini Ayah dan Ibu maafkan besok jangan diulangi lagi ya?"ujar Ayah dan ibuku.Akupun menjawabnya "Iya yah bu besok nggak akan Reza ulangi ."Begitu ujarku dengan nada yang lembut dan dengan rasa bersalah.

Oleh: Reza    

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun