Mohon tunggu...
Reza Syachreza
Reza Syachreza Mohon Tunggu... Ilmuwan - mahasiswa

seorang mahasiswa yang menyukai berkegiatan di luar ruangan

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Air, Sumber Kehidupan yang Kurang Dimanfatkan.

30 September 2017   07:31 Diperbarui: 30 September 2017   07:56 658
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wisata. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Air merupakan salah satu elemen penting dalam kehidupan. Hampir tak ada satupun manusia meragukan air. Hal ini dibuktikan saat manusia mengeluh sulit mendapatkan air ketika dilanda kekeringan. Bicara tentang air tentunya sudah tidak asing lagi, hal ini disebabkan air merupakan kebutuhan utama manusia.

Air merupakan salah satu sumber energi berkelanjutan. Namun, untuk saat ini potensi air kurang dimanfaatkan, padahal energi dari air dapat menjadi alternatif. Pemanfaatan air sebagai sumber energi dikenal dengan nama "Hydropower" atau energi yang diperoleh dari air yang mengalir. Seiring berkembangnya waktu dan teknologi,  manusia mengembangkan cara untuk menggunakan energy dari air yang mengalir. Energi tersebut diubah menjadi energi mekanik. Hal  ini biasa dilakukan dengan kincir atau turbin air dengan generator listrik. 

Di Indonesia energi air dimanfaatkan melalui PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air). Namun PLTA baru memanfaatkan 3.529 MW (Mega Watt) dari potensi sebesar 70.000 MW. Sayang sekali negara seperti  indonesia yang kurang memanfaatkan potensi sumberdaya air. Untuk kedepannya potensi energi dari air harus dimanfaatkan dengan baik karena hamper di setiap daerah di Indonesia  teraliri oleh sungai. Namun, belum semua sungai dimanfaatkan airnya sebagai pembangkit listrik.  Penelitian dan pengembangan terus dilakukan guna memanfaatkan air sebagai energy baru, agar potensi air sebagai energi  terbarukan dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun