Mohon tunggu...
Parliza Hendrawan
Parliza Hendrawan Mohon Tunggu... -

sy, laki-laki 32 tahun tinggal di Palembag (ini data 2010) ketika baru bergabung

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Pagaralam City, Catatan Perjalanan Nabil

11 September 2017   19:26 Diperbarui: 11 September 2017   19:29 2162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hari Sabtu tanggal 2 September lalu saya dan keluarga yang tercinta beranjak dari kota Palembang ke kota Pagaralam. Dalam perjalanan pertama kali kami ke kota Pagaralam saya sangat senang di perjalanan karena dapat melihat pemandangan alam yang sangat indah dan menakjubkan. Dalam perjalanan kami melewati jalan yang meliku-liku. Sebelum sampai di lahat kami mampir di rm sederhana untuk makan dan sholat, di sederhana kami makan malam dengan kepala ikan , ayam gulai dan sayuran (sayur nangka). sesudah makan dan sholat kami melanjutkan perjalanan ke lahat untuk menjemput om Teng yang ngekos di lahat.saat om teng sudah naik kami langsung menuju ke arah jalan pintas yang bermama gumai untuk menghemat waktu (duet BBM).

karena tidak jauh dari Pagaralam ada rumah nenek tepatnya di desa lingge kabupaten empat Lawang.sesampai di rumah nenek jam 12:30.am kami semua langsung tidur.Saat bangun pagi sesudah sholat Subuh ,sembari kami menunggu waktu pagi tiba saya dan keluarga pergi ke pasar pagi yang tidak jauh dari rumah. Sudah dari pasar kami langsung menuju ke sungai Musi ber air jernih untuk mandi.Sudah mandi si sungai kami langsung menuju ke pagar alam untuk melanjutkan wisata kami kali ini.(jujur saja saya tidak tahu ada pemandangan apa pada saat di jalan karena saya tidur)tiba tiba saat saya bangun sudah sampai di homestay.

dokpri
dokpri
setiba di homestay kami langsung makan siang bersama dan bersiap untuk pergi ke wisata air terjun Curup mangkok yang berada di daerah gunung Dempo. Saat sampai di sana kami kecewa karena mata air di air terjun sedang kecil sehingga menyebabkan air yang mengalir jadi meskipun demikian saya dan kedua adik saya masih mau berenang di air terjun tersebut.karena hari sudah sore kami pulang dan berhenti di tempat main motor-motoran.Kami kembali homestay untuk mandi dan berganti pakaian karena kami mau pergi makan malam di resto88 yang memiliki makanan yang enak-enak.keesokan harinya pagi-pagi kami joging keliling kampung.Setelah keliling papa,mama,dan Nek nang membenarkan AC mobil yang rusak.saat mereka pulang kamu langsung ke tempat wisata kebun teh di gunung Dempo (udaranya sangat dingin),di sana kami makan siang bersama dan berfoto-foto. lalu nek noh dan nek nang pulang memakai travel.lalu kami melanjutkan perjalanan ke pulang sembari pergi ke air terjun Lematang.

dojkpri
dojkpri
Disana kami mandi dan membeli ikan mas dan mujaer untuk dimasak dan di pelihara.ketika hari sudah mulai gelap kami melanjutkan perjalanan ke Palembang melalui tikungan endikat,lahat,muar enem,dan prabumulih.sampai di lahat kami makan malam di tempat yang namanya tidak bisa saya sebutkan karena rasa kekecewaan kami terhadap pelayanan yang tidak baik dan permainan harga. Kami langsung mengantar Om Teng pulang ke kos-kosannya.kami langsung berangkat ke Palembang kami sampai di rumah jam 02:30 kami langsung tidur dan keesokan harinya saya tidak Sekolah karena capek."TAMAT"

Catatan:
1.Di air terjun Curup mangkok saya keram karena tidak pemanasan
2.di setiap di perjalanan saya takut nek nih muntah
3.di air terjun Lematang indah papa dan adik ku hampir tenggelam
4.di air terjun Lematang indah papa juga terdapat peleset sehingga tangannya bengkak sampai sekarang masih.

Saya Nabil Abyaza Hendrawan pamit undur diri wasallam we.wb

Ini sebuah tulisan perdana dari Nabil Abyaza Hendrawan, kelas VIII SMP Islam Al-furqon Palembang. "kalau uda nulis ternyata gak mau berhenti," kata Nabil meyakinkan saya. Karena ia sebagai pemula sudah pasti banyak kurangnya. Saya berharap kak Nabil dan adiknya Nana dapat menjadikan menulis dan membaca sebagai bagian dari gaya hidup mereka. Salut buat kak nabil dan nana. Teruslah belajar

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun