KAWASAN PERUMAHAN dengan mengusung konsep syariah sedang booming di kota Palembang. Beragam alasan konsumen dan juga pengembang diutarakan ketika mereka melirik konsep yang berbasis pada sistem kekeluargaan itu. Bagi konsumen sebenarnya sangat mudah: mereka butuh hunian yang nyaman dan aman untuk keluarganya ditengah beragam persoalan social yang kerap diluar dugaan dewasa ini. Harga bukan lagi menjadi pilihan utama ketika niat sudah bulat untuk tinggal dikawasan idaman. Sementara bagi pengembang, memilih konsep syariah bukan sekedar mencari untung akan tetapi mereka ingin membangun sebuah peradaban. Untuk itula, beberapa waktu yang lalu, saya sempat mencari tahu apa itu perumahan syariah.
Suara pukul besi bersahutan diantara bangunan setengah jadi di hamparan tanah yang saat ini juga sudah berdiri belasan rumah siap huni persis diujung landasan Bandara SMB II Palembang, Sumatera Selatan. Para pekerja bangunan itu tengah mengerjakan cluster yang telah dipesan oleh konsumen PT. Medina Reality Indonesia. Sesekali suara itu juga ditimpali oleh merdunya kicauan burung liar yang masih hidup diantara rerimbunan pohon-pohon sekitar perumahan Salma Park Residence.
Mia Denah Mentari, Marketing Officer PT PT. Medina Reality Indonesia menjelaskan pihaknya tidak sekedar membangun hunian yang islami karena tidak mengenal KPR Bank, tanpa bunga, tanpa denda dan tanpa sita, akan tetapi pengembang juga tengah menyiapkan sebuah peradaban muslim baru ditengah hiruk pikuk kota besar. Karenanya sedari awal, hunian akan dilengkapi dengan Masjid, TK dan Taman Pengajiaan Al-quran. "Juga bapak-bapak tidak khawatir meninggalkan keluarganya karena mereka bertetangga dengan orang-orang shaleh," katanya, Sabtu, akhir Mei lalu.
Saat ini PT. Medina tengah mengembangkan konsep serupa di dua lokasi di Bogor, Jawa Barat. Sedangkan di Palembang, hunian syariah ini ada di Salma Park Residence di Talang Betutu, Granada Regency di sekitar PT. Pusri Palembang, Salma Lakeside di Jakabaring dan kavling siap bangun di Macan Lindungan. Menurut Mia sejauh ini konsep yang mereka tawarkan disambut atusias oleh oleh warga. Buktinya 40 unit rumah yang dibangun di Salam Parka sudah habis terjual. Demikian juga dengan proyek di Jakabaring sebagian besar sudah di pesan oleh kaum muslim. "Bahkan di Salma Lakeside ada 20 unit yang langsung dipesan oleh salah satu komunitas," ujarnya.
Sebagai kawasan hunian dengan konsep Islami, pengembang berkomitmen untuk menjaga eksclusivitasnya sehingga terpaksa "menolak" setiap peminat dari warga non muslim. Konsep ini yang masih jarang di Palembang sehingga peminatnya tidak sedikit. Putriana, misalnya, ibu rumah tangga ini mengaku tertarik untuk memiliki hunian dikawasan dengan bertetangga dengan orang dalam satu keyakinan. Ia pun bersama suaminya mengaku sempat bekeliling dari satu komplek ke komplek lainnya untuk menentukan pilihan sesuai syaria. "Dulu kami tidak terlalu memperdulikan hukum riba sehingga kami membeli rumah KPR bank konvensional," katanya. Â (pharliza@gmail.com)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H