Dalam proses difusi inovasi, penyuluh perikanan tahapan awal ketika penyuluh berada di dalam masyarakat mulai melihat, dan mengamati untuk menggali informasi dari berbagai sumber, khususnya media massa.Â
Dalam hal ini, penyuluh perikanan dituntut merupakan orang-orang yang rajin membaca koran dan menonton televisi, sehingga mereka bisa menangkap berbagai informasi dan mengarah kepada ide baru demi terciptanya sebuah inovasi.Â
Apabila sebuah inovasi penyuluh perikanan dianggap sulit dimengerti dan sulit diaplikasikan, maka hal itu tidak akan diadopsi dengan cepat oleh pelaku utama dan pelaku usaha, lain halnya jika yang dianggapnya baru merupakan hal mudah, maka mereka akan lebih cepat mengadopsinya. Beberapa jenis inovasi bahkan harus disosialisasikan melalui komunikasi interpersonal dan kedekatan secara fisik.
Selanjutnya pengadopsian. Pada tahapan ini penyuluh perikanan dalam menciptakan inovasi yang diharapkan dapat membuat masyarakat masyarakat mulai menggunakan inovasi yang mereka pelajari.Â
Diadopsi atau tidaknya sebuah inovasi yang diberikan oleh penyuluh perikanan kepada masyarakat ditentukan juga oleh beberapa faktor. Riset membuktikan bahwa semakin besar keuntungan yang didapat oleh pelaku utama dan pelaku usaha, semakin tinggi dorongan untuk mengadopsi inovasi tersebut.Â
Adopsi inovasi juga dipengaruhi oleh nilai yang dimiliki oleh pelaku utama dan pelaku usaha serta persepsi mereka. Jika sebuah inovasi yang telah diciptakan oleh penyuluh perikanan dianggapnya menyimpang atau tidak sesuai dengan nilai yang mereka anut, maka mereka tidak akan mengadopsinya.Â
Hal ini menjadikan semakin besar pengorbanan yang dikeluarkan oleh pelaku utama dan pelaku usaha untuk mengadopsi sebuah inovasi maka semakin kecil tingkat adopsinya yang dilakukan oleh pelaku utama maupun pelaku usaha.
Kemudian yang terakhir yaitu adanya pengembangan jaringan sosial. Bagi para pelaku utama dan pelaku usaha yang telah mengadopsi sebuah inovasi akan menyebarkan inovasi tersebut kepada jaringan sosial di sekitarnya, sehingga sebuah inovasi bisa secara luas diadopsi oleh masyarakat.
 Difusi sebuah inovasi tidak lepas dari proses penyampaian dari satu individu ke individu lain melalui hubungan sosial yang mereka miliki. Riset menunjukkan bahwa sebuah kelompok yang solid dan dekat satu sama lain mengadopsi inovasi melalui kelompoknya.
Dalam proses adopsi inovasi, komunikasi melalui saluran media massa lebih cepat menyadaran masyarakat mengenai penyebaran inovasi baru dibanding saluran komunikasi interpersonal. Komunikasi interpersonal memengaruhi manusia untuk mengadopsi inovasi yang sebelumnya telah diperkenalkan oleh media massa.Â
Oleh karena itu, kesemua proses difusi inovasi ini merupakan tantangan sekaligus peluang bagi kelembagaan penyuluh, baik kelembagaan penyuluh pemerintah, swasta, ataupun swadaya untuk mewujudkan tujuan atas sistem penyuluhan dalam UU SP3K.