Tingkat kesejahteraan masyarakat menjadi salah satu faktor utama adanya kasus stunting di Desa Duwet, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Klaten. Berdasarkan data yang diperoleh, terdapat sekitar 40 anak stunting dan 10 diantaranya termasuk dalam kategori stunting berat yang berpotensi mengalami peningkatan.
Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada balita akibat kekurangan gizi kronis dan pemberian makanan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi sehingga anak mengalami pertumbuhan yang terganggu. Stunting menjadi persoalan pelik yang sedang dihadapi pemerintah melalui Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting.
Dalam momentum Kuliah Kerja Nyata (KKN) dan didukung oleh realitas yang ada, Mahasiswa TIM II KKN Universitas Diponegoro Tahun 2022/2023 melakukan “A-CATU : Pendampingan Masyarakat dalam Upaya Pencegahan Stunting Berbasis Analisis Data SDG’s”. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada hari Rabu, 3 Agustus 2023 di Balai Desa Duwet yang dihadiri oleh 45 kader posyandu Desa Duwet.
Analisis dilakukan terhadap data Sustainable Development Goals (SDGs) Desa Duwet yang kemudian didapat bahwa rendahnya tingkat kesejahteraan masyarakat menjadi salah satu penyebab adanya permasalahan stunting. Berdasarkan olahan data SDGs yang diperoleh dari Kantor Pelayanan Desa Duwet, dapat diketahui klaster tingkat kesejahteraan penduduk Desa Duwet. Diantaranya 54,3% penduduk berada pada klaster kesejahteraan rendah, 41,3% penduduk berada pada klaster kesejahteraan sedang, sedangkan sisanya yakni 4,4% berada pada klaster kesejahteraan tinggi. Namun, data tersebut belum dapat dinyatakan valid sebab adanya ketidaksinkronan pada beberapa aspek.
Berangkat dari hasil analisis, diperlukan upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat Desa Duwet untuk mencegah kasus stunting yang berpotensi meningkat setiap tahunnya. Disisi lain, monitoring dan evaluasi seyogyanya dilakukan secara berkala untuk mengetahui ketercapaian implementasi program pencegahan stunting Desa Duwet.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H