Mohon tunggu...
Reza Rahmatullah
Reza Rahmatullah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Book and movie enthusiasts

Membagikan sebagian yang pernah saya lihat, tonton, dengar, atau rasakan.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Spotlight: Membongkar Kebohongan Orang Suci

3 September 2023   11:00 Diperbarui: 3 September 2023   11:11 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

Kekuasaan dan pengaruh merupakan dua unsur yang sangat dominan dalam kehidupa sosial. Kedua unsur ini bisa menghasilkan perlindungan yang luar biasa kuat pada orang yang memilikinya, yang tidak jarang digunakan untuk menutupi kerusakan moral orang tersebut. 

Orang-orang yang memiliki kekuasaan dan pengaruh ini basanya adalah mereka yang memiliki kedudukan tinggi atau pengaruh yang kuat, misalnya seperti aparatur pemerintah, penguasaha besar, para pemuka agama, hingga tokoh media besar. Orang-orang ini seringkali memiliki kepercayaan dan perlindungan dari masyarakat, dengan hal ini mereka bisa menyembunyikan tindakan tidak etis yang mereka lakukan.

Film ini akan mempertontonkan bagaimana kekuasaan dan juga pengaruh digunakan menutupi sebuah skandal. Film ini membawa kita ke dalam kisah menggemparkan tentang pelecehan seksual, yang tersembunyi di balik citra orang-orang berpengaruh, seperti pemuka agama yang disegani. 

Film ini diangkat dari kisah nyata atas skandal pelecehan seksual yang dilakukan oleh Pastur Gereja Katolik Boston, yang berusaha diungkap oleh salah satu media lokal Bernama The Boston Globe. Media lokal ini memiliki tim yang bernama Spotlight, yaitu tim yang bertugas memuat berita investigasi.

Melalui film ini kita di ajak untuk menjelajahi dunia yang kompleks dengan keberanian. Film ini memperlihatkan bagaimana sulitnya korban dalam membuka diri untuk bercerita tentang hal yang mereka alami. Selain itu, memperlihatkan banyak emosi serta simpati mereka terhadap para korban, juga penerimaan fakta bahwa orang yang melakukan pelecehan tersebut adalah orang yang dipercaya sebagai orang baik, yaitu pemimpin dari agama yang mereka imani.

Film ini juga memperlihatkan banyak sudut pandang dalam melihat sebuah peristiwa, mulai dari para jurnalis, korban, orang tua, pemerintah, pengacara, dan pihak gereja sendiri. Hal yang terjadi dalam film ini, mungkin bisa membantu kita memahami kenapa banyak korban pelecehan seksual di berbagai tempat, banyak yang memilih untuk diam terhadap pengalaman pahit yang mereka alami. 

Di sini akan diperlihatkan bagaimana kompleksnya lapisan fakta dalam mengungkapkan skandal tersebut, menyoroti bagaimana ketidaksetaraan dalam kekuasaan bisa memengaruhi keberanian korban untuk bersuara, dan mengungkapkan kebenaran yang tersembunyi.

Dalam film ini, kita akan melihat bagaimana proses potongan informasi sampai menjadi sebuah berita utuh yang bias akita baca. Film ini juga memperlihatkan kegigihan para jurnalis dalam menggali informasi, dan emosi yang mereka rasakan saat mengerjakan investigasinya. 

Sebab kasus ini bukalnlah perkara mudah untuk diungkap, karena biasanya kasus semacam ini sengaja ditutupi dengan alibi menjaga nama baik gereja, dan tidak ingin mengundang kehebohan publik.

Pada akhir film, kita akan melihat bagaimana pengaruh media massa dalam membantu para korban. Di mana berkat berita yang dimuat oleh tim spotlight ini, banyak para korban ataupun saksi yang berani membuka diri untuk menceritakan pengalaman mereka terhadap kasus serupa. Bahkan, bukan hanya kasus yang terjadi dari daerah Boston saja, karena ternyata banyak korban lain yang memiliki pengalaman serupa di belahan dunia lain, seperti Filipina, Australia, bahkan Eropa.

Film ini memiliki durasi yang cukup panjang, yakni dua jam sembilan menit. Oleh karena itu, penting untuk memilih waktu yang tepat untuk menontonnya. Selain durasinya yang panjang, film ini juga mengangkat topik yang berat. 

Film ini pertama kali ditayangkan pada tahun 2015, tetapi isinya masih sangat relevan hingga saat ini. Film ini juga menampilkan sejumlah aktor dan aktris terkemuka, seperti Mark Ruffalo, Michael Keaton, Rachel McAdams, Liev Schreiber, dan John Slattery. Selain itu, film karya Tom McCarthy ini mendapatkan banyak penghargaan, dua diantaranya adalah penghargaan Academy Award (Oscar) dalam ketegori Film Terbaik dan Skenario Asli Terbaik pada tahun 2016.

Berikut kutipan yang saya sukai dari dialog dalam film ini:

"Sometimes it's easy to forget that we spend most of our time stumbling around the dark. Suddenly, a light gets turned on and there's a fair share of blame to go around. I can't speak to what happened before I arrived, but all of you have done some very good reporting here. Reporting that I believe is going to have an immediate and considerable impact on our readers. For me, this kind of story is why we do this." -- Marty Baron

"If it takes a village to raise a child, it takes a village to abuse one." - Mitchell Garabedian

"We've got two stories here: a story about degenerate clergy, and a story about a bunch of lawyers turning child abuse into a cottage industry. Which story do you want us to write? Because we're writing one of them" - Walter 'Robby' Robinson

"They say it's just physical abuse but it's more than that, this was spiritual abuse. You know why I went along with everything? Because priests, are supposed to be the good guys." - Peter Canellos

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun