Ernando patut ketar-ketir melihat pemain lulusan klub internal El-Faza ini, apalagi dia juga sempat menggagalkan eksekusi penalti Spasojevic. Kecemerlangan posisi penjaga gawang tak pedulis siapa pun yang dipasang seharusnya sudah membuat coach Benny Van Breukelen mendapat apresiasi. Tak salah memang Aji Santoso sendiri yang menarik pelatih yang mengorbitkan Kurnia Meiga ini langsung dari PS Tira.
Sebenarnya coach Benny punya misi pribadi yaitu mengembalikan Satria Tama ke performa terbaiknya. Kiper yang didatangkan dari Madura United ini sejatinya bakal diplot sebagai kiper no 1 Persebaya untuk Liga 1 2021/22 setelah dilepasnya Rivky Mokodompit. Setelah memukau tampil bersama Persegres dan menyita perhatian Luis Milla, performa Satria Tama seolah menemui jalan buntu.
Hanya semusim Satria Tama jadi pilihan utama di bawah mistar Madura United. Tahtanya tergusur setelah datangnya M. Ridho dari Borneo FC, menipisnya menit bermain sekaligus membuat penjaga gawang era Sea Games 2017 ini juga terpental dari timnas.Â
Tapi agaknya misi coach Benny makin berat setelah Satria Tama malah dihantam cedera ACL bahkan sebelum liga bergulir dan membuat pemain kelahiran 1997 ini diperkirakan menepi hingga musim selesai.
Penjaga gawang memang tak seperti posisi lain di lapangan yang bisa memakai skema bertandem. Sekarang dengan adanya dua nama yang tengah moncer pasti membuat coach Benny sumringah sekaligus membuat pelatih kepala Aji Santoso pusing memilih satu nama tiap pertandingannya.
Benyamin Van Breukelen memang tak setenar saudara jauhnya yang di Belanda itu. Tapi sepak terjangnya di Indonesia sendiri sudah cukup harum sebagai pelatih kiper jempolan. Sekarang tinggal menunggu saja kapan coach Benny melalui tangan anak didiknya ini kembali membawa trofi ke kota Surabaya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H