Tabir kembali dibuka oleh Eiichiro Oda di chapter 1035, kali ini dia membuka topeng dari Arbel alias King alias tangan kanan daripada Kaido. Berbeda dengan reveal muka Orochi Kurozumi yang komedi, King benar-benar punya muka yang gahar dan patut menjadi orang no 2 di bajak laut Beast. Lewat sedikit panel-panel juga terungkap latar belakang King dan bagaimana ia bisa menjadi firstmate Kaido.
Latar belakangnya sebagai Luanrian yang dikenal dengan daya tahan tubuh yang luar biasa membuatnya jadi kelinci percobaan World Govt. Bersama Kaido yang juga sesama objek penelitian mereka kabur dari lab yang digambarkan tak lain adalah lab di Punk Hazard mereka kabur dan memulai petualangan. Belum banyak lagi yang terkuak tentang masa lalu King, sebab dia lebih banyak fokus meladeni Zoro yang sama juga punya ketahanan tubuh diatas nalar.
Hal yang membuat saya tertarik tentang Lunarian dan King adalah sayap dan ornamen tato yang melingkari mata kirinya. Meskipun memang pengampu dari kekuatan buah Zoan Ryu-ryu no mi: Model Pteranodon, King dalam mode defaultnya memang punya sayap hitam besar seperti saya burung. Baru ketika menggunakan kekuatan buah iblisnya sayap burung berubah menjadi sayap membran khas Pteranodon.
Teori tebak-tebakan saya bahwa suku Lunarian adalah tak lain bangsa penghuni bulan sebelum terusir bersama tiga suku di White Sea. Hanya Birkans, Shandian, dan Skypeans yang digambarkan bersayap sepanjang serial ini. Serta kata lunar tak lain adalah nama lain untuk menyebut bulan.
Melalui seri sampul perjalanan Enel kita tahu bahwa dulu sempat ada peradaban di bulan dengan penduduknya yang bersayap. Meskipun akhirnya mereka semua turun ke bumi sebab menipisnya sumber daya. Tak menutup kemungkinan Lunarian juga termasuk suku bulan yang migrasi tapi memilih Red Line sebagai rumahnya. Tak terlalu aneh mengingat Skypean malah memilih gulungan awan untuk tempat tinggalnya.
Kesamaan lainnya adalah kegunaan sayap King yang sampai sekarang hanya sebagai ornamen saja. Sayap King relatif besar dan jauh lebih besar daripada tiga suku bulan lainnya, tapi sejauh ini King tak pernah terbang memakai sayap orisilnya sendiri. Dia selalu terbang memakai mode Pteranodonnya, kemungkinan memang sayap adalah penciri suku yang migrasi dari bulan.
Terakhir yang menguatkan saya berterori Lunarian masih serumpun dengan para penduduk White Sea adalah tato wajahnya. Sekilas dari samping sangat mengingatkan pada sosok Wyper si ksatrian Shandia. Mereka sama-sama punya tato yang melingkari pelipis mata kirinya, kalau di dunia nyata mirip punya Mike Tyson.
Ksatria Shandia memang ada beberapa yang bertato, selain Wyper ada juga Kalgara yang legendaris. Selain itu terdapat kemiripan tone warna kulit antara Wyper dan King meskipun digambarkan dengan kesan lebih gelap daripada Wyper dan punya rambut berwarna terang. Ada anekdot lucu, saking jarangnya Oda menggambar karakter semacam King, ada yang mencurigai desain karakter King adalah bikinan Tite Kubo.
Sepertinya Oda punya obsesi terpendam dalam mengeksplorasi bulan dalam One Piece. Awalnya di flashback Nico Robin terdapat model tata surya denga bumi yang punya banyak satelit di sekelilingnya. Kemudian baru-baru ini diperkenalkan Suku Mink yang punya mode sulong ketika bulan purnama. Nama Lunarian saja sudah membuat presensi bulan semakin besar di One Piece.
Hal lain yang patut ditunggu tak lain karakter yang sudah 'bertamasya' ke bulan dan tak ketahuan rimbanya lagi, God Enel. Sebagai salah satu karakter dengan kekuatan paling mengerikan Enel masih punya banyak fans yang menunggu kemunculannya kembali. Terakhir ia digambarkan Oda bersiap pergi dari Bulan bersama pasukan robot automata yang ia hidupkan memakai kekuatan buah Goro-goro.
Rasanya tak mungkin Oda yang punya hobi melakukan callback karakter ini menyia-nyiakan potensi Enel. Oda pernah melakukan callback ciamik ketika cerita Brook dengan Laboon dan kembalinya Sir Crocodile. Tapi bagaimana pun ini cuma teori saya yang hanya pembaca biasa dan biasanya Oda punya kebiasaan bikin hal jauh di luar prediksi pembaca.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H