Allen juga menghabiskan waktu sepanjang karirnya yang membentang selama 18 tahun demi angka itu. Berbanding dengan Curry yang baru memainkan game ke-788 lawan Pacers tadi (14/12), perbedaannya di atas 500 laga.
Persentase tembakan 3-point Curry juga masih berkisar di angka 43% sedangkan Allen sudah flat 40%.Â
Tapi bukan berarti Allen adalah shooter yang buruk, jelas menjadi pemegang rekor setidaknya hingga saat ini membuktikan konsistensi Allen sepanjang masanya untuk menembak di luar perimeter. Karir Allen juga berada di era yang berbeda, ia bermain di NBA yang masih didominasi permainan adu fisik dan 3-point tak sepopuler sekarang.
Sebagai contoh di musim 2008 ketika Boston Celtics beserta Allen juara saja, rataan 3-point attemps hanya 18,1 kali per game jauh dibawah rataan musim ini yang mencapai 35,5.Â
Kasarnya di masa itu pemain tak di-encourage untuk berani menembak jauh dan mungkin bukan suatu porsi latihan rutin di masing-masing tim. Tak ada juga tim yang dengan gamblang menjadikan skema 3-point sebagai backbone macam Warriors atau Rockets.
Kini hanya tersisa satu gap angka antara dirinya dengan Allen dalam tahta All-Time 3-Point Field Goals Leaders. Sangat-sangat mungkin publik arena Madison Square Garden di New York yang bakal mendapat kehormatan melihat Curry menahbiskan dirinya menjadi GOAT Shooter.Â
Kiranya cocok juga MSG yang dijuluki Mekkah-nya Basket mendapat momen besar macam ini.
Tapi tak menutup kemungkinan juga rekor Curry ini bakal terus meroket nantinya. Umurnya memang sudah 33 tahun, tapi bahkan dia belum mencapai 1000 penampilan di NBA.Â
Dengan ketajaman yang masih terjaga, bukan tak mungkin dia bakal masih bermain hingga beberapa musim kedepan. Musim ini dia masih menjaga persentase field goalnya di atas 40%.
Untuk kemungkinan rekornya dipecahkan, mungkin ini yang lebih susah. Kompetitor terdekatnya adalah si brewok James Harden bercokol di posisi keempat dengan raihan 2509 per hari ini (14/12).Â