Mohon tunggu...
Bloor
Bloor Mohon Tunggu... Lainnya - Masih dalam tahap mencoba menulis

Tertarik pada pusaran di sekeliling lapangan sepak bola. Belajar sejarah bukan untuk mencari kambing hitam

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

2000: Generasi Draft Pick Terburuk NBA Sepanjang Zaman

5 Desember 2021   07:25 Diperbarui: 5 Desember 2021   07:28 887
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Trengginasnya Giannis Antetokounmpo, Rudy Gobert, dan Victor Oladipo di kemudian hari membuktikan generasi mereka jauh dari kata buruk. Belum lagi pemain-pemain seperti Steven Adams, Kentavious Caldwell-Pope, dan CJ McCollum juga tak bisa dibilang buruk. Beda dengan seniornya dari tahun 2000 itu, simply mereka buruk saja.

Banyak faktor kenapa pemain-pemain debutan ini gagal bersinar setelah masuk NBA. Diantaranya tim tak jeli memilih siapa pemain yang cocok untuk gaya bermain mereka. Kemudian ada lagi faktor cedera yang sudah jamak memakan korban diantara para rookie tiap tahunnya. Serta ada pula faktor turunan dari lockout yang terjadi di musim 1998/99.

Sederhananya lockout 1998 adalah aksi mogok kerja oleh para pemain dan owner tim NBA. Menuntut retrukturisasi aturan gaji secara garis besar. Hasilnya upah minimum dinaikkan dan besarannya dapat naik seiring lamanya pemain berada di liga.

Tak pelak draft 1999 dipenuhi oleh para pemain yang memburu kesempatan untuk masuk liga lebih awal. Apalagi masa itu lulusan SMA boleh langsung menyatakan kesediannya masuk draft. Efeknya tahun 2000 menyisakan hanya nama Kenyon Martin yang benar-benar dianggap potensial dan siap untuk NBA kala itu.

Apapun faktornya yang memengaruhi jebloknya performa generasi draft 2000, mereka bakal akan terus dikenang sebagai yang terburuk dan teladan untuk tak mengulangi hal yang sama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun