Trengginasnya Giannis Antetokounmpo, Rudy Gobert, dan Victor Oladipo di kemudian hari membuktikan generasi mereka jauh dari kata buruk. Belum lagi pemain-pemain seperti Steven Adams, Kentavious Caldwell-Pope, dan CJ McCollum juga tak bisa dibilang buruk. Beda dengan seniornya dari tahun 2000 itu, simply mereka buruk saja.
Banyak faktor kenapa pemain-pemain debutan ini gagal bersinar setelah masuk NBA. Diantaranya tim tak jeli memilih siapa pemain yang cocok untuk gaya bermain mereka. Kemudian ada lagi faktor cedera yang sudah jamak memakan korban diantara para rookie tiap tahunnya. Serta ada pula faktor turunan dari lockout yang terjadi di musim 1998/99.
Sederhananya lockout 1998 adalah aksi mogok kerja oleh para pemain dan owner tim NBA. Menuntut retrukturisasi aturan gaji secara garis besar. Hasilnya upah minimum dinaikkan dan besarannya dapat naik seiring lamanya pemain berada di liga.
Tak pelak draft 1999 dipenuhi oleh para pemain yang memburu kesempatan untuk masuk liga lebih awal. Apalagi masa itu lulusan SMA boleh langsung menyatakan kesediannya masuk draft. Efeknya tahun 2000 menyisakan hanya nama Kenyon Martin yang benar-benar dianggap potensial dan siap untuk NBA kala itu.
Apapun faktornya yang memengaruhi jebloknya performa generasi draft 2000, mereka bakal akan terus dikenang sebagai yang terburuk dan teladan untuk tak mengulangi hal yang sama.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H