Mohon tunggu...
Bloor
Bloor Mohon Tunggu... Lainnya - Masih dalam tahap mencoba menulis

Tertarik pada pusaran di sekeliling lapangan sepak bola. Belajar sejarah bukan untuk mencari kambing hitam

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Tantangan Terbesar Rangnick: Manchester United Itu Sendiri

4 Desember 2021   07:15 Diperbarui: 4 Desember 2021   07:27 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rangnick ketika masih menangani RB Leipzig (Matthias Hangst/Bongarts)

Kiprahnya di Lokomotiv mungkin bisa jadi cerminan. Dia secara radikal memberika no 10 pada Faustino Anjorin, pemain muda dan baru yang tak pernah mentas di kasta tertinggi sepak bola. Lebih trengginasnya lagi sebenarnya no 10 di Lokomotiv sudah dipensiunkan di 2013.

Rangnick juga terbiasa untuk jor-joran dalam belanja pemain, terutama pemain muda. Mungkin masalah belanja ini tak akan masalah, MU terbiasa boros dalam belanja dan bedanya kali ini ada yang mengarahkan. Tapi mengenai pemain-pemain muda, Rangnick pasti akan dituntut memaksimalkan produk akademi sendiri.

Belum lagi rumor-rumor sumir jika nantinya mega bintang Cristiano Ronaldo bakal jadi penghangat bench ketika Rangnick datang. Akan sangat masuk akal Rangnick sebagai penganut sepak bola bertema pressing bakal mengancam posisi Ronaldo yang sudah banyak dituding malas pressing. Patut juga bagaimana dia nantinya Rangnick menanganinya mengingat dia tak punya pengalaman bekerja dengan pemain bintang, apalagi sekelas Ronaldo.

Pelatih bisa pergi kapan pun tapi klub tak boleh limbung, manajemen harus menjadi kuncian stabilnya prestasi klub. Sudah jauh ketertinggalan MU dalam hal ini, manajer datang dan pergi tanpa membawa kestabilan kembali. Menyudahi era tanpa arah setan merah, menarik juga sebab Rangnick bilang sendiri dia tak akan kembali melatih kecuali ada tawaran yang tak bisa ia tolak.

Rangnick bukanlah Kratos di franchise God of War yang sendirian bisa meluluhlantakkan istana Olimpus. Dia perlu gelontoran dana besar dan kontrol meneyeluruh akan kebijakan klub. Manajemen yang kolot perlu merubah diri, karena bila tidak kedatangan Rangnick hanya berakhir seperti proyek-proyek rebuild yang sudah-sudah. Tak selesai dan hanya buang uang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun