Mungkin belakangan ini suhu berkisar 40℃ ketika bertanding sudah tak terlalu langkah di pertandingan sepak bola. Beberapa pertandingan Piala Dunia di Brazil 2014 juga dikeluhkan akan temperaturnya sampai-sampai adanya mekanisme water break. Belum lagi nanti di 2022 Piala Dunia justru digelar di Qatar. Banyak yang mengkhawatirkan keselamatan pemain yang bertanding ketika suhu terlalu ekstrim.
Kala itu di 1954 pertandingan masih belum mengenal mekanisme pergantian pemain untuk keperluan taktik, apalagi water break. Sebelas pemain harus berjibaku sampai pertandingan tuntas. Kurt Schmeid tercatat sampai harus ditemani masseurnya di belakang gawang untuk memberitahunya ketika serangan datang, dia juga tercatat kolaps ketika pergantian babak.
Austria yang melaju ke semifinal akhirnya tumbang oleh Jerman Barat yang nantinya juara dengan skor mencolok 6-1. Swiss baru bisa menang lagi di Piala Dunia jauh setelahnya di 1994, memang di masa itu Swiss masih belum menggulirkan liga profesional seperti negara eropa lainnya.
Bagaimanapun juga pertandingan ini akan terus diingat sebagai satu dari sedikit pertandingan sepak bola yang punya julukan sendiri, Hitzeschlacht von Lausanne, The heat battle of Lausanne.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H