Selanjutnya zaman terus bergulir dari yang sebelumnya ia bertarung dengan Max Biaggi, kemudian datang Nicky Hayden, Casey Stoner, Jorge Lorenzo, Marc Marquez, hingga sekarang ia membalap bersama murid-muridnya dari VR46 Academy. Apapun yang terjadi dia tetap menggeber kuda besi di atas aspal panas.
Tak ada kata selain dedikasi yang bisa menggambarkan alasan Rossi begitu betah lama membalap. Selain itu membalap juga tak lain sudah menjadi satu helaan nafas dengan hidupnya. Bahkan pilihannya belum menikah selama ini bisa jadi salah satu bukti kecintaannya dengan dunia balap. Ya baginya balapan adalah nomor 1, hal yang mungkin segera berubah setelah ia punya anak dalam waktu dekat.
MotoGP tak akan sama lagi setelah ini. Pesonanya di dalam dan luar sirkuit tak akan pernah ada duplikasinya. Mungkin satu-satunya hal yang patut disesalkan dari pensiunnya Rossi adalah hilangnya kesempatan melihat Rossi adu geber di sirkuit Mandalika tahun depan.
Grazie Vale! #VR46
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H