Mohon tunggu...
Bloor
Bloor Mohon Tunggu... Lainnya - Masih dalam tahap mencoba menulis

Tertarik pada pusaran di sekeliling lapangan sepak bola. Belajar sejarah bukan untuk mencari kambing hitam

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Olimpiade 2020: Kejayaan Para Underdog di Bulutangkis

3 Agustus 2021   20:10 Diperbarui: 3 Agustus 2021   20:30 227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kevin Cordon merayakan kemenangan bersama pelatihnya, Muammar Qadafi (dok: AFP Photo)
Kevin Cordon merayakan kemenangan bersama pelatihnya, Muammar Qadafi (dok: AFP Photo)

Guatemala selayaknya negara-negara benua amerika lainnya, jelas tak akan menaruh pengharapan ke bulu tangkis. Zhang Beiwen saja harus menggalakkan crowdfunding demi ongkos ke Olimpiade, padahal dia membela panji negeri Paman Sam. Cordon meski sudah berusia 35 tahun, namanya masih jarang dan asing di telingan penggemar bulu tangkis. Tak lain kendala biaya lah yang membuatnya jarang ikut tur BWF yang hampir selalu diadakan di Asia atau Eropa. Cordon kebanyakan main di Pan-Am Games, semacam Asian Games bagi negara-negara Amerika.

Meski akhirnya kalah dari Axelsen di semi final dan juga kalah dari Anthony Ginting di perebutan perunggu, capaian Cordon jelas bukan hal remeh. Dirinya adalah orang Amerika Tengah pertama yang menembus babak semifinal di bulu tangkis. Capaian Cordon membuat gelombang desakan warga Guatemala pada pemerintahnya untuk lebih memperhatikan olahraga bulu tangkis.

Kalau kita hanya melihat aspek di lapangan saja, mugkin pertandingan di semua even olahraga bakal sama saja. Namun segala cerita di luar lapangan lah yang membuat setiap jengkal perjuangan atlet selalu menarik. Selamat bagi semua atlet Indonesia yang sudah mengerahkan segala dayanya di Olimpiade

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun