Guatemala selayaknya negara-negara benua amerika lainnya, jelas tak akan menaruh pengharapan ke bulu tangkis. Zhang Beiwen saja harus menggalakkan crowdfunding demi ongkos ke Olimpiade, padahal dia membela panji negeri Paman Sam. Cordon meski sudah berusia 35 tahun, namanya masih jarang dan asing di telingan penggemar bulu tangkis. Tak lain kendala biaya lah yang membuatnya jarang ikut tur BWF yang hampir selalu diadakan di Asia atau Eropa. Cordon kebanyakan main di Pan-Am Games, semacam Asian Games bagi negara-negara Amerika.
Meski akhirnya kalah dari Axelsen di semi final dan juga kalah dari Anthony Ginting di perebutan perunggu, capaian Cordon jelas bukan hal remeh. Dirinya adalah orang Amerika Tengah pertama yang menembus babak semifinal di bulu tangkis. Capaian Cordon membuat gelombang desakan warga Guatemala pada pemerintahnya untuk lebih memperhatikan olahraga bulu tangkis.
Kalau kita hanya melihat aspek di lapangan saja, mugkin pertandingan di semua even olahraga bakal sama saja. Namun segala cerita di luar lapangan lah yang membuat setiap jengkal perjuangan atlet selalu menarik. Selamat bagi semua atlet Indonesia yang sudah mengerahkan segala dayanya di Olimpiade
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H