Mohon tunggu...
Bloor
Bloor Mohon Tunggu... Lainnya - Masih dalam tahap mencoba menulis

Tertarik pada pusaran di sekeliling lapangan sepak bola. Belajar sejarah bukan untuk mencari kambing hitam

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Pahlawan Dadakan Bernama Salvatore Schillaci

26 Juni 2021   05:00 Diperbarui: 26 Juni 2021   05:00 1588
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Schillaci merayakan golnya ke gawang Argentina. (AFP/Daniel Garcia)

Toto masih sempat memperpanjang catatan golnya di laga hiburan lawan Inggris memperebutkan tempat ketiga. Permainan fenomenalnya berbuah penghargaan Golden Boot dengan 6 gol dan Golden Ball (pemain terbaik) menyingkirkan Lothar Matthaus dan Maradona dan menyamai torehan Paolo Rossi di 1982. 

Bahkan menduduki peringkat kedua hasil pemilihan Ballon d'Or. Meski bertabur capaian pribadi, Toto mengaku sedih gagal mempersembahkan piala bagi Italia. Baginya ia rela menukar dua penghargaan itu demi Piala Dunia.

Dua award satu turnamen. (dok: Marca)
Dua award satu turnamen. (dok: Marca)

Keruntuhan

Selayaknya hal yang mendadak, kebintangan Toto tak bertahan lama. Bahkan selepas Piala Dunia 1990 hanya sekali lagi menorehkan gol untuk timnas. Performanya menukik tajam menyusul berkali-kali didera cedera dan naik meja operasi. 

Insting golnya  menguap dan hanya sanggup delapan kali menjebol gawang lawan di musim selanjutnya bersama Juventus. Pamornya terus meredup dan dilegoke Inter Milan di 1992 menyusul habisnya kesabaran manajemen Juventus.

Bukan kebangkitan yang menantinya di Inter Milan, justru ia makin ditahbiskan sebagai penyerang gagal yang sudah kehilangan kepercayaan diri. Hanya bertahan dua musim di Giuseppe Meazza dan dilepas cuma-cuma di akhir kontraknya. 

Toto malah memilih jauh hijrah ke Jepang di 1994 bergabung dengan Jubilo Iwata, klub yang dibela Taro Misaki. Menjadi orang Italia pertama yang bermain di J-League tentu menaikkan pamor liga di mata eropa khususnya Italia, Toto sempat kembali trengginas dan ikut mengantarkan Jubilo Iwata juara liga kali pertama pada 1997.

Malang bagi Toto, dirinya lagi-lagi tak mendapati kontraknya diperpanjang oleh klub. Hal yang membuat dirinya terpaksa pulang ke kampung halamannya di Sisilia, memutuskan pensiun, dan mendirikan akademi bagi anak-anak di sekitarnya. Sampai sekarang Toto menjadi top skorer Piala Dunia dengan total gol internasional paling minim, yaitu 7 dengan 6 diselakkan di Piala Dunia 1990.

Dia tak pernah mendapat lagi kesempatan untuk kembali ke Piala Dunia. Pada gelaran 1994 dimana Italia melaju ke final, ia hanya dapat melihat kompatriotnya, Roberto Baggio menutup kesempatan Italia juara setelah eksekusinya hanya melambung tinggi. Memang Toto tak bisa sebanding dengan nama Luigi Riva atau Paolo Rossi, tapi dia selalu dikenang publik Italia dengan Notti Magiche di Schillaci, malam ajaib Schillaci. Sekali dan penuh arti.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun