Secara keseluruhan, kebijakan moneter Bank Indonesia sejak tahun 2000-an menunjukkan hasil yang konsisten dalam menjaga stabilitas inflasi. Meskipun Indonesia pernah mengalami lonjakan inflasi yang tajam, seperti yang terjadi pada tahun 2005 dan 2008 akibat kenaikan harga BBM dan krisis global, BI telah berhasil menurunkan inflasi kembali dengan menyesuaikan suku bunga. Pada tahun 2005, misalnya, Bank Indonesia menaikkan suku bunga hingga 12,75% untuk meredam inflasi yang mencapai 17,11%. Setelah itu, inflasi berhasil turun menjadi 6,60% pada tahun 2006, seiring dengan penurunan suku bunga.
Penerapan Taylor Rule dalam kebijakan moneter Bank Indonesia memberikan kontribusi penting dalam menjaga stabilitas inflasi. Namun, model ini memiliki keterbatasan, terutama dalam menghadapi dinamika ekonomi yang cepat berubah dan pengaruh faktor eksternal yang sulit diprediksi. Oleh karena itu, Bank Indonesia mengadopsi kebijakan moneter yang lebih adaptif dan forward-looking, seperti yang tercermin dalam Inflation Targeting Framework, untuk lebih efektif merespons tantangan inflasi di masa depan. Secara keseluruhan, kebijakan ini telah membantu menjaga stabilitas inflasi dan mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia yang berkelanjutan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H