Semakin  banyak  informasi  diperoleh,  kesadaran  dan  pengetahuan konsumen tentang merek dan fitur yang tersedia meningkat.
Evaluasi alternatif (evaluation of alternatives)
Ketika konsumen menggunakan informasi untuk membuat pilihan akhir terhadap suatu merek, tahap selanjutnya adalah tahap evaluasi alternatif, yaitu bagaimana konsumen memproses informasi untuk memilih di antara merek-merek alternatif. Konsumen mengevaluasi alternatif pembelian menurut konsumen itu sendiri dan situasi pembelian saat ini.
 Dalam beberapa kasus, konsumen menggunakan perhitungan kepedulian dan berpikir logis. Di sisi lain, terdapat konsumen yang hanya memiliki sedikit atau bahkan tidak sama sekali mengevaluasi. Sebaliknya, konsumen ini cenderung melakukan pembelian berdasarkan dorongan hati dan mengandalkan intuisi.
Keputusan pembelian (purchase decision)
Ketika konsumen membeli suatu produk, ada dua faktor yang berperan, yaitu antara niat membeli dan keputusan pembelian. Faktor pertama adalah sikap informan lainnya.Â
Faktor lainnya adalah faktor situasional yang tidak terduga. Konsumen dapat membentuk niat membeli berdasarkan faktor-faktor seperti pendapatan yang diharapkan, harga yang diharapkan, dan manfaat produk yang diharapkan. Namun kejadian tak terduga dapat mengubah niat membeli.
Perilaku pasca pembelian (postpurchase behavior)
Faktor eksternal dapat memainkan peran penting dalam memicu munculnya kebutuhan, Â ketidakpuasannya, yang dihasilkan dari hubungan antara harapan konsumen dan kinerja yang dirasakan terhadap produk. Jika produk tidak memenuhi harapan, konsumen akan kecewa begitupun sebaliknya jika memenuhi harapan, konsumen puas dan jika melebihi ekspektasi, konsumen senang. Semakin besar kesenjangan negatif antara harapan dan kinerja maka semakin besar pula tingkat ketidakpuasan konsumen.
Indikator Keputusan Pembelian
Menurut  Kotler  dan  Armstrong  (2012) dalam Wibowo dan Priansa (2017) menyatakan bahwa terdapat lima indikator utama yang memengaruhi keputusan konsumen dalam membeli suatu produk.
Pilihan Produk
Konsumen  dapat  memilih untuk  membeli  sebuah  produk  tersebut  atau menggunakan  uangnya  untuk  tujuan yang lain.
Pilihan Merek
Konsumen  harus  memilih terkait merek  mana  yang  akan  mereka beli. Setiap   merek   mempunyai   perbedaannya masing - masing.
Pilihan Penyalur
Konsumen  harus  mengambil  keputusan ketika sebuah produk akan dibeli.