Makanan merupakan bisnis yang tergolong pada blue ocean, yaitu bisnis yang sudah banyak digeluti oleh orang-orang. Namun bisnis blue ocean sebenanya juga memiliki kelebihan, yaitu produk yang biasanya bersifat umum dan dibutuhkan banyak orang.Â
Asalkan memiliki value proposition yang jelas yang mampu menjadi pembeda dengan bisnis lainnya, umumnya bisnis bisa tetap bertahan bahkan kompetitif. Makanan sebagai salah satu produk area blue ocean tentu sudah digeluti banyak orang. Namun dengan value yang kuat, bisnis makanan yang dirintis pasti mampu bersaing.Â
Penulis tertarik untuk membuka bisnis makanan di masa depan tepatnya bisnis makanan olahan ayam. Bisnis ini terinspirasi dari cukup banyak bisnis pendahulu, namun khususnya adalah Ayam Nelongso.Â
Ayam Nelongso adalah sebuah restoran ayam yang menjual berbagai jenis olahan ayam. Restoran ini ternyata sudah membuka cukup banyak cabang, misalnya di Depok, Jakarta, dan beberapa kota di Jawa Timur. Track record Nelongso salah satunya dapat dilihar dari salah satu cabangnya yang ada di Kota Depok, tepatnya di Jalan Margonda Raya.Â
Restoran ini bisa dikatakan baru di daerah Jalan Margonda, namun penulis melihat bahwa produknya sangat laris. Value proposition adalah kunci dari penjualan yang kompetitif. Value proposition dari Ayam Nelongso adalah olahan makanan ayam yang enak dan harganya murah. Harganya memang murah bahkan sampai pada Rp5000,- untuk satu porsi (namun memang sangat sederhana).Â
Penulis melihat bahwa value proposition yang ditawarkan juga sesuai dengan lokasi restoran ini, yaitu dekat dengan Universitas Indonesia, artinya mahasiswa. Mahasiswa umumnya tentu butuh makanan yang enak dan terjangkau. Kesesuaian lokasi dan value ini juga yang menurut penulis membuat produk ini menjadi laris.
Ayam Nelongso merupakan salah satu bisnis untuk membuat bisnis makanan ayam juga yang sebenarnya juga ingin mengambil value enak dan terjangkau. Penulis memilih olahan ayam dengan harga yang murah karena penulis ingin membuat bisnis makanan dengan tema makanan sederhana yang identic dengan suasana hangat di rumah bersama keluarga, enak dan murah.Â
Nama yang saat ini terlintas dan akan diberikan pada bisnis olahan ayam ini adalah "Ayam Bakar The Lilis". Namun bukan berarti olahannya hanya ayam bakar, restoran ini menyediakan berbagai jenis olahan ayam yang enak dan terjangkau.
Pembangunan bisnis harus mempertimbangkan berbagai aspek. Aspek apa saja yang harus dipertimbangkan dapat dilihat pada business model canvas (BMC). Penjabaran atas BMC Â dari bisnis ini adalah :
Customer Segments
Sementasi dari Ayam Bakar The Lilis adalah masyakarakat yang memiliki peghasilan menengah ke bawah. Slah satu pasar yang diincar secara lebih spesifi juga adalah mahasiswa