Mohon tunggu...
Reza Ode kirasa
Reza Ode kirasa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Makan Siang gratis atau Pendidikan Gratis? Upaya Pencegahan Stunting!!

5 Agustus 2024   01:32 Diperbarui: 5 Agustus 2024   01:38 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pemilihan umum presiden dan wakil presiden yang di selenggarakan pada 14 Februari 2024, menjadi salah fenomena yang tidak bisa di lupakan. Terlepas dari permainan politik serta janji-janji politik yang di utarakan dari setiap bakal calon presiden dan wakil presiden, ada beberapa hal menarik yang di sampaikan oleh setiap bakal capres dan cawapres. Program-program unggulan tentu saja menjadi gebrakan dari setiap bakal calon untuk memikat dan meminang hati seluruh masyarakat indonesia.

Salah satu program unggulan yang sempat menjadi kontroversial adalah makan siang gratis, susu gratis bagi siswa sekolah serta ibu hamil yang disampaikan oleh pasangan capres dan cawapres nomor 2 (Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming). Pasalnya program unggulan ini dirasa kurang dalam hal pencegahan stunting.

Berbicara soal stunting ada banyak faktor yang membuat kenapa anak bisa terkena stunting. Tapi apakah pernah terfikirkan di benak kita semua bahwa "PENDIDIKAN" menjadi salah satu faktor penting  kenapa angka stunting di Indonesia begitu besar? Menurut data survey status gizi nasional (SSGI) angka stunting di Indonesia saat ini 21,6% angka ini menurun di banding tahun sebelumnya yaitu 24,4%. 

Dalam hal menangani stunting bukan hanya berbicara soal pemenuhan gizi yang baik untuk anak, sosialisasi bagi ibu hamil serta edukasi bagi orang tua saja, akan tetapi harus dicari pokok permasalahan terbesarnya. Pokok permasalahan terpenting saat ini adalah Pendidikan di Indonesia yang masih sangat minim. Banyak masyarakat diluar sana yang tidak mendapatkan pendidikan yang layak seperti halnya amanah dalam UUD 1945  tentang pemenuhan hak atas pendidikan menjadi tanggung jawab Negara. Apakah saat ini Negara dalam menjalankan UUD sudah sangat baik? Tentu saja belum, karena masih banyak masyarakat yang belum terpenuhi haknya diluar sana. 

Seperti halnya kasus yang terjadi di kelurahan kestalan, kecamatan Banjarsari, kota surakarta. Terdapat 10 anak yang masuk daftar stunting yang sampai saat ini belum teratasi. Pelbagai upaya sudah dilakukan mulai dari PMT (Pemberian Makanan Tambahan) sampai dengan edukasi terkait pencegahan stunting sudah dilakukan, masih belum cukup untuk mengatasi kasus stunting di daerah tersebut. 

Berdasarkan informasi PKK (Pemberdayaan dan Kesejahteraan keluarga) yang merupakan kader sekaligus  warga setempat mengatakan bahwa ada sebagian orang tua yang menolak adanya program PMT dan juga edukasi soal stunting, mereka menganggap bahwa anak mereka tidak mengalami stunting dan lambatnya pertumbuhan anak mereka menjadi hal yang normal-normal saja, parahnya mereka mencoba untuk mempengaruhi warga setempat untuk tidak menerima PMT yang di berikan dan menolak adanya edukasi soal stunting.

Ini merupakan salah satu dampak buruk dari minimnya pendidikan di Indonesia yang berakibat pada pola fikir Masyarakat. Masyarakat sebagian saat ini masih sangat kolot dan tidak mau terbuka dengan informasi serta belum beradaptasi dengan perkembangan zaman.

Sudah seharusnya pemerintah lebih peka dengan kondisi masyarakatnya saat ini dan turut andil dalam pemenuhan hak atas pendidikan bagi masyarakatnya sehingga pola fikir dan hal-hal serupa bisa di hindari. Bukan tidak mungkin angka stunting akan berkurang dengan adanya pemenuhan hak atas pendidikan tersebut. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun