Mohon tunggu...
Reza Nurrohman
Reza Nurrohman Mohon Tunggu... Wiraswasta -

manusia yang terus bertumbuh. tidur dan makan adalah hal yang lebih menyenangkan sebenarnya namun berkerja merupakan kewajiban saya

Selanjutnya

Tutup

Politik

Surat Kepada Sandi dan Anies Soal Penutupan Alexis

3 November 2017   09:40 Diperbarui: 3 November 2017   10:13 3025
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Coba kurang bijak apa kebijakan pasangan ini?  Beberapa waktu lalu, Pak Sandi dan Pak Anies sudah mempersiapkan berbagai solusi untuk alih kerja mantan pekerja Alexis. Dari mulai peminjaman aset dinas DKI, OKE OCE, pengembangan wisata halal dan revolusi putih.

Walaupun semuanya masih dalam tahap wacana, tapi tetap saja, beberapa solusi ini bikin kegalauan mantan pekerja Alexis yang di PHK menjadi berkurang. Per item solusinya saja bikin banyak serapan tenaga kerja, lha ini kurang komplit dan solutif apa coba? bener-bener gubernur dan wakil gubernur idaman ibukota Indonesia.

Tapi bukan Anies Sandi namanya kalau sama konsep begituan aja kurang ada penjelasan yang meyakinkan kepada calon investor dan media. Hanya dalam hitungan hari, aset DKI seperti mobil dinas mulai dikumpulkan, alokasi anggaran untuk kewirausahaan mulai ditingkatkan dalam APBD, masyarakat ekonomi syariah mulai diajak rapat dan para petani serta peternak mulai didekati. Lebih hebat lagi cara diplomasinya tidak dengan cara-cara yang bisa menimbulkan kecurigaan KPK. Jika pejabat biasanya dirumorkan pakai jalur belakang atau diplomasi dibawah meja, buat mereka mah cukup dengan memanfaatkan status gubernur dan wakil gubernur melalui undangan resmi. Kurang terbuka apa itu namanya? Soal pertemuan dengan Luhut yang menjadi pendukung reklamasi aja publik dikasih tahu apalagi soal ini?

Di samping itu, tindakan mereka juga bener-bener menunjukan pengalaman panjang sebagai orang-orang pilih tanding dan intelek serta berwawasan luas penuh logika iptek, manajemen bisnis sampai hukum agama. Selain itu, tindakan ini menunjukan bagaimana koalisi nasionalis dan religius itu seharusnya bertindak dalam kebijakanya. Kalau memang partai-partai lain mau ikutan koalisi nasionalis religius seperti PDIP dan PKS mau koalisi pilkada jabar harus mencontoh jejak Anies dan Sandi ini.

Nah, sebagai penutup, kan  kurang afdol ya kan, Pak Anies dan Pak Sandi, kalau saya sebagai generasi muda dan waga negara yang baik gak menambahkan solusi? Saya usul, mumpung masih jadi gubernur dan wakil gubernur, gimana kalau memberikan hak naturalisasi, kemudahan pindah kependudukan dan kemudahan usaha di Jakarta? Mumpung momentumnya sudah ada. Ya kan sekarang semua mata dan telinga baik media besar maupun netizen sudah meyorot jenengan berdua menjadi trending topic pula. Siapa sih yang gak kenal Anies Sandi?

Jadi begini, pertama, alangkah tidak adilnya kalau hanya pegiat olahraga seperti sepakbola saja yang dimudahkan memperoleh hak jadi WNI sementara Alexis rumornya banyak menampung wanita dari luar negeri. Selain itu data BPS menunjukan populasi Indonesia itu lebih banyak ceweknya daripada cowoknya, secara kasat mata saja cewek lebih mudah dapet follower dan fans di dunia maya dan nyata, tambahan ada oknum agamawan yang suka menjalankan kebijakan poligami serta mengincar wanita muda sebagai istri kedua dan seterusnya terlebih yang ada di salah satu partai pengusung jenengan pak. Kurang ngenes apalagi coba nasib cowo yang jomblo seperti saya? 

Kalau wanita asing itu dinaturalisasi kan lebih mudah melamarnya apalagi kalau bisa diindonesiakan dan dialihagamakan seperti mayoritas semakin sedikit mahar semakin baik katanya bener-bener sangat memudahkan proses pernikahan. Kalau gini kan jenengan berdua dapat pahala juga untuk mempermudah para jones menjalankan salah satu perintah agama yaitu menikah daripada koar-koar ngelarang gay dan biseksual serta transgender tanpa memberikan solusi ketimpangan populasi wanita dan pria muda.

kedua,kurang lebih hampir sama seperti yang diatas. Menurut rumor yang beredar juga menunjukan kalau pekerja Alexis itu kebanyakan warga luar jakarta. Sayangnya pemerintah DKI selama ini kan kesanya pelit dan sangat ketat soal pengaturan migrasi alias urbanisasi. Banyak statemen penolakan dari para pejabat DKI bahwa daerahnya sudah overpopulasi sehingga butuh pengembangan kawasan sekitar sebagai penyangga bahkan membuat lahan baru melalui reklamasi. Menurut penelurusan saya dan prediksi para kompasianer politik kan menunjukan kalau reklamasi akan dilanjutkan karena pembagunanya sudah berjalan. 

Otomatis masalah kependudukan untuk sementara dapat diatasi dan mantan pekerja Alexis dapat disalurkan ke pulau reklamasi dengan KTP DKI. Nah kalau soal naturalisasi dan KTP beres barangkali mantan pekerja Alexis bisa disalurkan kepada pekerjaan sosial. Pak Anies kan mantan menteri pendidikan tentu tahu dong kalau menurut berbagai pakar pendidikan seks itu penting terlebih Jakarta yang perlahan menuju syariah agama ini masih menjadi salah satu daerah penyumbang angka HIV/Aids yang tinggi. Mantan pekerja Alexis bisa dilatih menjadi penyuluh bahkan guru pendidikan seks dengan sehat berdasarkan pertimbangan sangat berpengalaman.

ketiga,kemudahan usaha menjadi salah satu kunci penting pembangunan ekonomi. mohon maaf pak Anies Sandi bagi saya Oke Oce masih ada beberapa kekurangan. Jaman kekinian alangkah sangat disayangkan kalau solusi kewirausahaan hanya mencakup wilayah jakarta saja. Oke oce menurut saya menunjukan keberpihakan kepada penduduk ber KTP DKI. Begini ya jenengan berdua kan sudah ngerti kalau konektivitas usaha dari hulu sampai hilir harus terjamin.

Katakanlah saya punya gagasan jasa Alexis Baru Bersyariah Online dengan meanfaatkan para mantan pekerja Alexis sebagai karyawan sangat efektif apabila dapat melakukan ekspansi usaha atau melayani pemesanan keluar jakarta. Memang sih saya bisa nakal dengan membuat berbagai cabang anak usaha diluar Jakarta dan gunakan orang lain sebagai boneka direktur karena KTP saya bukan DKI Jakarta. Tapi apa jenengan mau saya nakalin? heuheuheu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun