Mohon tunggu...
Reza Nurrohman
Reza Nurrohman Mohon Tunggu... Wiraswasta -

manusia yang terus bertumbuh. tidur dan makan adalah hal yang lebih menyenangkan sebenarnya namun berkerja merupakan kewajiban saya

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Terima Kasih Gadis Pekerja Alexis

31 Oktober 2017   00:48 Diperbarui: 31 Oktober 2017   01:02 1248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pebri biasanya menggunakan alibi rapat atau mengerjakan lemburan kunjungan kerja proyek pemerintah jakarta saat ia harus pulang sampai malam.

"Maaf, menunggu agak lama, aku harus pulang dulu ke rumah supaya Susi tidak curiga," kata Pebri pada Gadis suatu ketika, sesaat setelah ia masuk kamar hotel Alexis. Di hadapannya, Gadis sudah menunggu dengan penuh harap.

"Iya, aku paham, aku memang bukan yang utama dalam hidupmu," balas Gadis.

"Bukan begitu, sayang. Bagaimanapun, Susi masih tetap istriku," kata Pebri berkelit, "Ia ibu dari anak-anakku."

Gadis hanya terdiam. Menatap Pebri dengan tatapan yang begitu sendu.

"Sudahlah, jangan bahas ini lagi. Sekarang, kita nikmati kebersamaan kita," kata Pebri, mencoba memecah kesenduan pada mata Gadis sembari memegang leher Gadis yang lembut dan jenjang.

Beberapa jam mereka berdua larut dalam birahi. Sungguh kepuasan yang kemudian harus ditebus dengan letih dan lelah yang membuat mereka tertidur. Gadis rebah di dada Pebri, sedangkan tangan Pebri diam dalam posisi membelai rambut Gadis.

Di tengah tidur mereka yang jenak, bunyi dering ponsel Pebri meraung. Pebri terbangun dan segera memeriksa ponselnya dengan mata yang masih agak terpejam.

"Siapa?" Tanya Gadis yang juga terbangun gara-gara suara dering ponsel Pebri itu.

"Istriku."

"Ya sudah, angkat saja."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun