"Banyak Marco suka nulis juga tapi followernya gak sebanyak kita. Yah soal tampang dan fisik sih kalah jauh sama aku" Timpal  Kusno.
"Halah kalau nulis doang  mah apa bedanya sama Yamin. Lagian aku kan keluarga ningrat gtu loch. Nanti kalau dia musuhin keluarga aku teriak-teriak borjuis, feodal kan bisa perang kelas No" Jawab Sundari.
"Oh ya udah kalau gtu gimana sama aku?" Timpal Kusno.
"Amit-amit cabang bayi No. Kamu emang ganteng tapi sayang cita-cita kamu kan poligami ya aku gak mau. Lagian nanti apa kata follower aku kan tulisanku soal poligami yang paling terkenal. Terus selir-selir pacar dan selingkuhan kamu kan kurang cantik. Kalau aku rebut kamu turun kasta dong aku ich Moh" Jawab Sundari.
"Lha kamu kok malah mau pdkt dan selingkuh sama Wage? Dia kan jones alias jomblo ngenes. Setahu aku seumur-umur dia belum pernah pacaran kurang pengalaman." Timpal Kusno.
"Wage pinter musik No. Lagian pemuda-pemuda lain yang jadi seleb atau ngumpul besok kebanyakan bisanya pidato sama nulis aja. Belum rebutan opini follower supaya besok bisa jadi pejabat kalau merdeka. Aku butuh hiburan No" Jawab Sundari.
"Yowes aku setuju tapi tolong inget janji kita saling bantu. Aku butuh bocoran isi otak Yamin dalam tulisanya supaya bisa tak bales tulisan kalau kita lagi gak sependapat. Trus Wage coba kamu rayu bikin lagu soal kongres kita besok supaya agak panjanglah" Timpal Kusno.
"Beres No. Jangan lupa rahasiakan status aku udah jadi pacar Yamin. Jangan sampe Wage tahu ya No." Jawab Sundari.
"Oke siap bisa diatur bos" Timpal Kusno.
Kegilaan Sundari serong sama pemuda lain ternyata diimbangi dengan kemampuan Sundari dalam melindungi diri dari pacarnya Yamin. Maklum, Sundari terbiasa bermain cantik. Soal main serong, Ia pandai kucing-kucingan.
Setiap kali main serong, Sundari selalu memberi pemberitahuan pada Yamin untuk mengadakan meet n greet  follower. Maklum, selain bekerja  sebagai seleb  jaman old dengan menulis, Sundari juga nyambi menggiring  opini para Jong atau pemuda jaman old biar dukung  kongres pemuda.