Catatan penting untuk TNi adalah melihat reformasi dan undang-undang reformasi TNI untuk fokus dalam profesi pertahanan sebaiknya benar diperhatikan. Setahu saya dualisme TNI ke dalam bidang sipil atau birokrasi dapat diperbolehkan selama menyangkut Basarnas, Bakamla, BIN, Kemenhan dan badan-badan lain yang ada hubunganya dengan pertahanan dan kemanan.Â
Memang ada beberapa pasal yang dianggap aktivis yang sangat kritis seperti direktur imparsial al-araf dan pengamat pertahanan connie bakrie dapat menjadi pasal karet seperti BKO dan operasi militer selain perang namun bidang olahraga terutama sepak bola tidak disebutkan dengan jelas. Justru fakta BPS dengan angkatan muda terutama angkatan kerja Indonesia yang banyak jaman sekarang otomatis butuh saluran pekerjaan terutama dalam hal olahraga dan khususnya sepak bola termasuk PSSI dapat dijadikan pertimbangan.Â
Saya memohon dengan sangat kepada pemerintah terutama Presiden Jokowi dan Menteri Olahraga Imam Nahrowi untuk mengembalikan TNI kepada bidang militer agar profesional dan kuat serta lepaskan dari bidang sipil kalaupun ada pertandingan sebaiknya hanya persahabatan saja jangan kompetisi karena militer juga sebenarnya sudah punya kompetisi olahraga militer sendiri di internal TNI. Saya memohon dengan sangat kepada TNI terutama Jenderal Gatot dan Jenderal Edy sebagai ketua PSSI untuk mempertimbangkan dengan sangat agar TNI mau menyerahkan sepak bola ke tangan sipil.Â
Alangkah lebih bagus lagi apabila PS TNI keluar dari liga sepak bola sipil dan fokus pada kompetisi sepak bola militer saja. Maksud saya agar tentara lebih bisa fokus melakukan olahraga militer yang memang tujuanya untuk pertahanan negara daripada ikut campur kepada olahraga sipil yang tujuanya bermacam-macam dari mulai kesehatan, keuangan sampai hiburan. Bahaya apabila kejadian konflik sepak bola melibatkan tentara terjadi lagi dengan kondisi kepengurusan, keamanan, kesupoorteran dan kepersertaan sampai kepelatihan masih ada unsur militer didalamnya.Â
Sebaiknya TNI hanya dilibatkan sebatas keamanan dengan BKO ke polisi lebih masuk akal dan dapat diterima nalar karena polisi masih kekurangan personil serta dukungan undang-undang konstitusi. Demikian kiranya curhatan hati saya seorang sipil dan seorang penggemar olahraga sepak bola karena budaya semoga dapat didengarkan pihak pemangku kepentingan semata-mata demi kebaikan bersama. sekian dan terima kasih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H