Kita punya peninggalan prasasti dan kitab kuno masa Majapahit dan Sriwijaya yang menyatakan dengan jelas bahwa pada masa lalu armada kita yang walaupun lebih kecil namun jumlahnya sangat banyak terbukti sudah berlalu lalang di sepanjang samudera dan laut di sekitar kepualauan nusantara. Klaim Indonesia didasarkan bahwa sebelum abad ke 15 nenek moyang kita sudah menjelajah beda jauh dengan Cina yang baru melakukan penjelajahan lautan setelah abad ke 15 melalui armada Cheng Ho.
Sekarang mari kita coba rasional saja walaupun sejauh ini Indonesia sudah berhasil merubah nama menjadi Laut Natuna Utara namun perlu sangat waspada terhadap Cina. Di atas kertas kekuatan modal ekonomi dan militer Cina sangat jauh di atas kita. Memang nenek moyang kita punya rekor menang perang terhadap nenek moyang Cina di masa lalu pada masa Raden Wijaya namun perlu di ingat kita menang di kandang kita sendiri itupun dengan mengorbankan pesisir yang menjadi lautan api.Â
Kalau mau menang perang melawan Cina saat sekarang ya dengan cara keroyokan dengan membentuk koalisi dengan negara lain terutama ASEAN dan Amerika yang memang pangkalanya sudah mengepung CIna dan Indonesia juga. Otomatis jika kita ambil keputusan ini maka mengorbankan prinsip politik luar negeri bebas aktif Indonesia. Cara paling halus ya melalui pengadilan Internasional kalau kita diputus menang memakai nama Laut Natuna Utara otomatis negara lainya akan mengubah nama Laut Cina Selatan menjadi Laut Natuna Utara.
Laut Filipina Barat
Ada masalah yang luput dari perhatian Indonesia sebelum merubah nama Laut Natuna Utara. Sebelumnya, Filipina mengganti nama Laut China Selatan dengan Laut Filipina Barat. Hal ini memicu kemarahan China dengan menyeret Filipina ke Mahkamah Internasional di Den Hague pada tahun 2016.Â
Pada Juli 2016, mahkamah memutuskan China tak berwenang mengintervensi keputusan Filipina dalam penyebutan nama wilayah maritim tersebut. Jelas pada posisi ini Filipina paling beruntung karena sudah mempunyai legalitas dari pengadilan Internasional. Mau tidak mau Indonesia harus mendekati FIlipina juga untuk menjelaskan dengan gamblang perihal batas laut Filipina Barat. Semoga saja mereka mau berbagi nama dengan Laut Natuna Utara.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H