Kutipan dari Peneliti: "Hasil dari penelitian kami menunjukkan bahwa pengenalan alergen kepada bayi lebih awal dapat mencegah alergi makanan berkembang seiring waktu," kata Dr. Samantha Jacobs, ahli alergi dari NYU Grossman School of Medicine salah satu penulis studi ini.Â
3. Panduan Pengenalan Alergen dari European Academy of Allergy and Clinical Immunology (EAACI)
Panduan terbaru dari European Academy of Allergy and Clinical Immunology menegaskan bahwa pengenalan alergen harus dilakukan lebih awal untuk memanfaatkan manfaat pencegahan alergi (Halken et al. 2021). Panduan ini merekomendasikan pengenalan alergen seperti telur dan kacang tanah antara usia 4-6 bulan untuk mengurangi risiko alergi makanan.
Kutipan dari Peneliti: "Dengan memperkenalkan alergen pada usia yang tepat, orang tua dapat membantu mengembangkan toleransi pada bayi mereka terhadap makanan tersebut," ujar Dr. Susanne Halken salah satu penulis panduan terbaru EAACI.
Cara Pengenalan Alergen pada Bayi:
Untuk memaksimalkan manfaat dari pengenalan alergen, orang tua dapat mengikuti beberapa langkah sederhana:
Mulai dari Usia 4-6 Bulan: Introduksi makanan alergenik pada usia ini untuk mendapatkan manfaat pencegahan alergi.
Memperkenalkan Satu Alergen pada Satu Waktu: Introduksi makanan alergenik secara bertahap dan satu per satu untuk memantau reaksi bayi.
Perhatikan Respon Bayi: Catat setiap reaksi yang mungkin terjadi setelah pengenalan makanan baru.
Konsultasi dengan Dokter: Selalu konsultasikan dengan dokter atau ahli alergi sebelum memperkenalkan makanan baru yang berpotensi alergenik.
Kutipan dari Peneliti: "Pengenalan alergen secara hati-hati dan bertahap tidak hanya aman tetapi juga sangat dianjurkan untuk mencegah alergi makanan di masa depan," kata  Dr. Susanne Halken salah satu penulis panduan terbaru EAACI.