Mohon tunggu...
rezamunanda
rezamunanda Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Sosok Visioner Dalam Perjuangan Bangsa Yang Sering Dikenal Sebagai Sultan Malikussaleh

8 Desember 2024   20:12 Diperbarui: 8 Desember 2024   20:15 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
foto makam malikussaleh dan batu nissan(sumber Reza munanda)

Sosok Visioner Dalam Perjuangan Bangsa Yang Sering Dikenal Sebagai Sultan Malikussaleh 

 

Malikussaleh adalah raja pertama dari kerajaan Islam di Aceh yang menjadi simbol peradaban masyarakat yang adil, sesuai dengan prinsip syariah. Kesultanan Malikussaleh, yang juga dikenal dengan nama kerajaan Samudera Pasai, didirikan oleh Meurah Silu sebagai raja pertama Pasai dengan gelar Sultan Malik Al Saleh (659-688 H/1261-1289 M).

museum samudera pasai(sumber Reza munanda)
museum samudera pasai(sumber Reza munanda)

 Kini telah didirikan museumnya di Lhokseumawe yang dibangun pada tahun(2011)dan diresmikan pada tahun (2017).Kerajaan yang diturunkan oleh Malikussaleh berakhir setelah Sultan Zainal Abidin Malikul Zahir (sultan ke-16 dan yang terakhir) ditangkap

 

Selain menjadi pusat perdagangan, Pasai juga dihormati sebagai pusat penyebaran Islam di Nusantara. Pengaruhnya dalam menyebarkan agama Islam sangat besar. Para sultan di Kerajaan Samudera Pasai dikenal sebagai individu yang taat pada ajaran agama. Dalam perjalanan kunjungannya ke Pasai, Ibnu Battutah menggambarkan Sultan Malikul Dhahir (putra Sultan Malikussaleh) sebagai seorang raja yang sangat saleh, dermawan, rendah hati, dan peduli terhadap kaum fakir miskin.

 

Meskipun telah berhasil menaklukkan banyak kerajaan, Malikul Dhahir tidak pernah menunjukkan sikap sombong, serakah, atau tamak akan harta. Ia menyatukan Kerajaan Peureulak sebagai langkah untuk melawan agresi Portugis dan untuk melestarikan ajaran Islam. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika pada makamnya tertulis, "cahaya dunia sinar agama."

silsilah tentang sultan Malik Al-Saleh(Reza munanda)
silsilah tentang sultan Malik Al-Saleh(Reza munanda)

Religiusitas: Menegakkan Ajaran Islam
Sultan Malik Al-Saleh dikenal karena komitmennya yang mendalam terhadap ajaran Islam. Sebagai seorang pemimpin yang religius, ia menjadikan Islam sebagai dasar utama dalam pemerintahan. Setiap kebijakan yang diambil selalu berlandaskan prinsip-prinsip Islam, seperti keadilan, persaudaraan, dan perdamaian. Ia juga mendirikan berbagai lembaga keagamaan untuk mengajarkan nilai-nilai Islam kepada rakyat dan mendukung penyebaran agama ini di Nusantara. Dengan begitu, selain membangun peradaban fisik, ia juga memperkuat identitas spiritual bangsa yang bertahan hingga sekarang.

kitap peninggalan masa pengembangan pendidikan sumber (Reza munanda)
kitap peninggalan masa pengembangan pendidikan sumber (Reza munanda)

Akademis: Meningkatkan Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan
Sultan Malik Al-Saleh sangat peduli dengan pengembangan pendidikan dan ilmu pengetahuan. Pada masa pemerintahannya, Samudera Pasai menjadi pusat pendidikan Islam yang pesat berkembang, di mana ulama-ulama besar dari berbagai penjuru dunia berkumpul untuk bertukar ilmu dan mengajarkan berbagai bidang pengetahuan kepada masyarakat. Sultan Malik Al-Saleh memberikan peluang bagi cendekiawan Muslim untuk mengajarkan ilmu agama, astronomi, matematika, dan ilmu sosial, yang bertujuan mencerdaskan rakyatnya agar lebih siap menghadapi tantangan zaman. Semangat akademis yang ia tunjukkan berperan besar dalam peningkatan kualitas pendidikan di kerajaannya. Diantaranya 

1.Penyebaran ajaran islam

Malik al-saleh mendirikan Kesultanan Samudera Pasai sebagai pusat dakwah islam.

2.Mendirikan Pusat Pembelajaran 

Malik al-saleh mendorong pendirian madrasah atau pendidikan Islam berfungsi untuk mengajarkan ilmu agama dan ilmu umum.

Transformasi Sosial: Membangun Peradaban yang Adil
Sebagai pemimpin yang membawa perubahan besar, Sultan Malik Al-Saleh berhasil mengubah struktur sosial di kerajaannya. Ia menciptakan masyarakat yang lebih adil dan makmur dengan menerapkan hukum Islam atau syariah, yang mengutamakan keadilan sosial, perlindungan hak-hak rakyat, dan pemerataan ekonomi. Selain itu, Sultan Malik Al-Saleh juga mendukung perdagangan internasional, yang menyebabkan Samudera Pasai berkembang pesat menjadi salah satu pusat perdagangan yang maju di Asia Tenggara. Dengan kebijakan tersebut, ia mampu mengubah kerajaan kecil menjadi kekuatan ekonomi dan politik yang disegani.

Berwawasan Global: Menghubungkan Nusantara dengan Dunia
Sultan Malik Al-Saleh menyadari betul pentingnya hubungan internasional untuk kemajuan bangsanya. Sebagai pemimpin yang berpikiran global, ia menjalin hubungan diplomatik dan perdagangan dengan berbagai negara, seperti Arab, India, Persia, dan Tiongkok. Jalur perdagangan internasional ini menguatkan perekonomian kerajaan dan membawa pengaruh besar pada budaya dan teknologi yang memperkaya peradaban Samudera Pasai. Sultan Malik Al-Saleh tidak hanya memikirkan kepentingan domestik, tetapi juga berupaya membawa bangsanya ke kancah dunia internasional.

Cinta Damai: Memperjuangkan Persatuan dan Perdamaian
Sultan Malik Al-Saleh selalu mengutamakan perdamaian dalam kebijakan luar negerinya. Meskipun memiliki kekuatan militer yang besar, ia lebih memilih jalur diplomasi untuk menyelesaikan konflik. Dengan pendekatan ini, ia berhasil menjaga stabilitas dan kedamaian di wilayah kekuasaannya, yang menjadi kunci bagi kemakmuran Kerajaan Samudera Pasai. Sultan Malik Al-Saleh juga menjalin hubungan baik dengan kerajaan-kerajaan tetangga dan berusaha melindungi rakyatnya dari ancaman eksternal. Prinsip perdamaian yang dipegangnya tidak hanya menciptakan ketenangan dalam kerajaannya, tetapi juga membawa stabilitas bagi kawasan sekitarnya.

Kesimpulan
Sultan Malik Al-Saleh adalah seorang pemimpin visioner yang meletakkan dasar kemajuan bangsa melalui lima pilar utama: religiusitas, pendidikan, transformasi sosial, wawasan global, dan perdamaian. Di bawah kepemimpinannya, Samudera Pasai berkembang menjadi pusat peradaban yang berpengaruh. Warisan yang ditinggalkan oleh Sultan Malik Al-Saleh tidak hanya menginspirasi generasi pada masanya, tetapi juga menjadi teladan bagi generasi mendatang dalam membangun bangsa yang kuat, beradab, dan damai. Prinsip-prinsip keadilan, kedamaian, pendidikan, dan kerja sama internasional yang ia ajarkan tetap relevan dan memberi dampak positif dalam membangun masa depan bangsa yang lebih baik.

.

.

 

 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun