Mohon tunggu...
Titiani Rahayu
Titiani Rahayu Mohon Tunggu... -

berusaha belajar dari segala hal untuk menjadi lebih baik.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

8 Mil Hiking di Estero Trailhead yang Menegangkan dan Berbagi Tip Hiking

20 Februari 2013   00:18 Diperbarui: 24 Juni 2015   18:02 223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_244336" align="alignnone" width="549" caption="Estero Trailhead, picture by Titiani"][/caption] Langit mendung, bahkan sesekali gerimis lembut membasuh wajah kami disertai angin dingin yang berhembus di awal musim dingin Sabtu pagi itu tak menghalangi kami melakukan hiking di Estero Trail yang termasuk di dalam kawasan Point Reyes National Seashore. Baju berlapis dan jaket anti air sudah kami kenakan, tongkat hiking yang kami bawa serta, ransel berisi apel, anggur, pear, wortel, dan permen fennel, serta  minuman secukupnya, kamera beserta lensa besar dengan kantong plastik pengaman, serta tak lupa sepatu boots anti air telah siap membawa kami berpetualang hari itu. Di sekitar area parkir hanya terlihat 2 buah mobil. Ya wajar saja, siapa sih yang mau hiking di cuaca dingin musim dingin begini, lebih enak duduk-duduk di rumah menonton TV dan menghangatkan badan sambil menikmati makanan dan minuman hangat, tapi bagi  mereka yang benar-benar penggemar hiking cuaca seperti ini tidak menghalangi kegembiraan menikmati alam. Area parkir dibatasi pagar kayu utuh memutar, disekelilingnya sapi-sapi besar dan anak-anak sapi terlihat sedang asyik melahap rumput yang tumbuh terhampar di bukit-bukit  yang luas terbentang. Masing-masing telinganya terpasang "tag" sebagai tanda pengenal bagi mereka. Hujan. angin, dingin sudah tak mereka pedulikan lagi, yang penting makan dan makan, barangkali itulah yang ada di benak sapi-sapi tersebut. [caption id="attachment_244346" align="alignnone" width="564" caption="sapi dengan "]

13613191811729256944
13613191811729256944
[/caption] Sekitar setengah mil dari area parkir kami berjumpa seseorang yang memberitahu kami bahwa di balik bukit seberang area parkir ada segerombol elk (Cervus canadensis) atau hewan paling besar ukurannya dari kelompok jenis rusa, dan merupakan salah satu jenis mamalia darat terbesar di Amerika Utara dan Asia Timur.  Dari kejauhan tampak segerombolan elk tersebut berlari-larian seakan bergembira ditengah-tengah rintik hujan lembut yang membasuh rerumputan. Kami mengamati sejenak dan melanjutkan langkah kami. [caption id="attachment_244338" align="alignnone" width="599" caption="Elks, picture by Titiani"]
1361317888374997239
1361317888374997239
[/caption] Di tengah hutan pinus kami menjumpai beberapa jenis jamur bak permata merah yang muncul di hijaunya rerumputan diantara pohon-pohon pinus yang tumbuh kokoh menahan hembusan angin kencang dari arah samudra Pacific, meski sesekali terlihat beberapa pohon tumbang disekitar trail yang masih setengah bersandar pada pohon pinus yang lain. [caption id="attachment_244340" align="alignnone" width="588" caption="mushroom, picture by Titiani"]
13613181701390090133
13613181701390090133
[/caption] Tibalah kami di Home Bay, dimana terdapat jembatan kecil yang melintang untuk membawa kami menuju bukit di depan yang terhampar luas. Air yang mengalir tenang membawa suasana kesejukan siapapun yang memandangnya. Di arah mendekati bukit terlihat ikan-ikan kecil berlompatan di atas air yang membuat kami gemas melihatnya.  Trail yang menuju bukit terlihat berlumpur dan licin karena hujan beberapa hari ini, beruntunglah kami memiliki tongkat dan boots yang membantu kami berjalan lebih leluasa dijalan yang berlumpur licin seperti ini. Hingga tibalah kami di area salah satu peternakan sapi yang merupakan kawasan bukit-bukit dan hamparan padang rumput yang terbentang, dengan trail yang naik turun berkelok-kelok. Terlihat sapi-sapi besar beserta anak-anaknya tersebar di penjuru area. Kamipun sesekali berhenti bila mendekati sapi-sapi tersebut untuk sejenak mengamati mereka dan seakan kami memintanya memberi kesempatan kami untuk melintas. Sesekali kami melihat anak sapi bersama induknya yang seakan enggan untuk menjauh dari trail, tetapi ketika perlahan kami mendekatinya merekapun perlahan juga akhirnya menjauh. Sebelum sampai batas pagar peternakan, kami terhenti oleh trail yang rusak oleh jejak sapi-sapi besar yang terlihat berlumpur dalam, kamipun berusaha mencari jalan menaiki bukit, namun terhenti lagi, hingga terpaksalah kami menempus trail berlumpur dalam dengan meloncat-loncat mencari pijakan. Hingga akhirnya salah satu dari kami terkilir karena melompat ke area semak-semak untuk mencari pijakan. Namun semua itu tidak menghalangi kami meneruskan perjalanan yang semakin menarik saja. [caption id="attachment_244342" align="alignnone" width="642" caption="Home Bay, Picture by Titiani"]
1361318882110500425
1361318882110500425
[/caption] Sampailah kami di batas trail pertama, terdapat dua arah berbeda untuk menjelajah. Karena di arah Sunset Beach kami sudah pernah menjelajahnya, maka kali itu kami putuskan ke arah Drakes Head Trail menuju ke atas bukit. Hujan yang tercurah ternyata semakin deras, tak terlihat seorangpun di atas bukit, hanya kami berdua. Serasa kami berada di tempat antah berantah dalam guyuran hujan deras. Kaki kami terus melangkah, bahkan kami masih mendapati seekor elang besar duduk mengamati di atas pagar kayu yang membentang membelah bukit.  Ternyata kami mendapati seperti sebuah danau kecil, di balik bukit, karena hujan semakin deras dan langit semakin gelap, maka kami putuskan untuk kembali. Dalam perjalanan kembali hujan berhenti, namun kami teringat bahwa kami harus melewati trail di area peternakan yang rusak berat. Tantangan lagi bagi kami untuk bisa melewatinya. Kami dengan hati-hati memilih pijakan agar tidak terkilir lagi. Namun kini giliran saya yang terjatuh karena pijakan yang saya pilih terlalu licin dan beruntungnya tangan saya masih sempat berpegangan pada semak-semak meskipun beberapa duri kecil menembus telapak tangan saya. Kamipun tertawa bersama-sama dan menikmatinya. Sungguh dalam licinnya lumpur dan genangan air disana-sini. Ketika kami masih berjuang untuk terbebas dari trail rusak berlumpur tersebut, tiba-tiba kami berjumpa dengan seekor sapi putih besar yang seakan merasa terganggu dengan kedatangan kami. Sapi itu mooing berkali-kali dalam suara yang keras, kamipun berusaha mendekati dan mengarahkan tongkat kami untuk memberi jalan bagi kami untuk sekedar lewat. Namun rupanya ia enggan untuk pergi hingga akhirnya malah mengundang sapi-sapi betina lain datang mendekat. Rupanya sapi jantan bertanduk yang kelihatannya sebagai pemimpin sekelompok sapi-sapi ini datang berlari mendekat. Dengan satu seruan, suami saya meminta saya segera melompat kebalik pohon yang tumbuh merapat ke bukit kecil. Diikuti suami saya, kamipun terhenti sejenak dengan nafas yang terengah-engah karena tiba-tiba saja si sapi jantan tersebut berlari ke arah kami dan mooing dengan  dengan kerasnya. Untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan adalah lebih baik bagi kami menghindar sejenak. Si sapi jantan sangat besar yang berukuran lebih besar dari sapi-sapi betina diantaranya . Si sapi jantan bolak-balik begitu dekat disekitar kami beberapa saat, ia terlihat begitu ingin melindungi si sapi betina. Akhirnya beberapa sapi betina tersebut mengikuti si sapi jantan menjauh dari kami. Legalah kami karena tidak terjadi hal-hal yang membahayakan. [caption id="attachment_244341" align="alignnone" width="616" caption="sapi betina dengan anaknya, picture by Titiani"]
1361318429816525199
1361318429816525199
[/caption] Kami masih harus menyelesaikan trail berlumpur ini, hingga akhirnya mendekati sungai kecil yang terdapat balok kayu sebagai jembatannya. Disini kami temui lagi seekor anak sapi beserta induknya yang juga enggan memberi kami jalan untuk lewat. Si induk mooing beberapa kali hingga mengundang sapi-sapi lain datang mendekat. Kami terjebak lagi, namun dengan mengarahkan tongkat ke sapi-sapi tersebut akhirnya induk sapi dan anaknya mau menyeberang sungai kecil tersebut dan memberi kesempatan kami lewat. Tapi ternyata setelah kami berhasil lewat, si sapi jantan yang tadi kami temui berlari datang mendekat sangat cepat dan mooing lagi beberapa kali, seperti hendak memastikan bahwa semua anggotanya dalam keadaan baik-baik saja. Saya yang lebih dulu naik ke atas bukit dengan susah payah, meski trail yang kami pijak masih berlumpur. Saya melihat si sapi jantan berlari menuju balok kayu di tengah sungai kecil tersebut hanya beberapa langkah di belakang suami saya. Sayapun berteriak: "Bully!!... Bully!!..Bully!!" namun rupanya suami saya menganggap saya hanya ketakutan karena sapi betina yang tadi bersama anaknya masih mooing saja. Iapun berkata; "There is no bully, just a bull".  Sayapun berusaha berlari di trail berlumpur sekuat tenaga, namun apa daya seperti satu langkah kedepan menjadi dua langkah mundur kebelakang, karena licinnya trail. Sedangkan suami saya dengan tenangnya melangkah hati-hati mencari pijakan yang aman. Hingga akhirnya dia berseru; "What are you doing?  Why are you running in the mud?" Sayapun masih berteriak dan akhirnya saya menujuk ke arah belakang bahwa si sapi jantan sudah sangat dekat dengannya. saya berseru; "The brown bull at the bridge!". Iapun menengok kebelakang dan melanjutkan langkahnya mengikuti saya dengan pelan dan hati-hati karena kakinya yang terkilir masih terasa menganggunya. Akhirnya kamipun sampailah pada batas pagar peternakan yang berada di tas bukit. Sedangkan sapi jantan dan sekelompok sapi-sapi betina beserta anaknya kembali ke trail berlumpur tadi. Legalah hati saya, pengalaman yang bagi saya yang sangat menegangkan bertemu sapi-sapi besar yang merasa keberadaan kami mengganggunya. Hari itu kurang lebih 8 mil jarak tempuh hiking yang telah kami lalui. Rencana hiking selanjutnya harus tertahan sejenak menunggu pulihnya kaki yang terkilir kali ini. Namun kesan kali ini jauh berbeda dari biasanya, hujan, angin, lumpur, sapi-sapi, dan ketegangan di dalamnya tak menyurutkan hati  kami menyukai kegiatan yang satu ini. Disini sayapun ingin berbagi tips bagi para penggemar hiking, ada beberapa tip yang tak ada salahnya kita perlu perhatikan yaitu: 1. Hiking dalam kelompok: usahakan selalu ada orang lain yang hiking bersama kita, paling tidak 1 orang menemani, jika kawasan hiking yang kita pilih sepi orang, atau beresiko terjadinya sesuatu, maka setidaknya ada yang bisa memberikan bantuan pertolongan. Beberapa keuntungan hiking dalam kelompok adalah: a. Belajar pengalaman dari orang yang lebih dari kita dan menambah ilmu. b. Mendapatkan bantuan pertolongan jika dibutuhkan. c. Beban yang ada bisa terbagi antar anggota kelompok. d. Bertemu dengan orang-orang baru ataupun mempererat hubungan yang sudah ada. 2. Minum sesering mungkin untuk mencegah dehidrasi, membawa cukup air yang diperlukan dan setelah diminum bawaan kita akan semakin ringan. 3. Makan makanan kecil lebih sering untuk menambah tenaga adalah lebih baik dibandingkan dengan menunggu makan makanan yang berat setelah tenaga kita habis. 4. Bawa makanan cadangan secukupnya, untuk jaga-jaga bila terjadi sesuatu. 5. Jangan merusak lingkungan. 6. Beritahu seseorang di rumah tempat dimana anda merencanakan melakukan hiking dan beritahu mereka setelah anda selesai melakukan hiking pada trail yang telah anda lalui. 7. Gunakan sunscreen ataupun topi untuk mencegah sunburn, meskipun mendung dan cuaca dingin. 8. Rencanakan hiking yang nyaman untuk semua anggota kelompok. 9. Aturlah barang bawaan dengan rapi sehingga bila diperlukan akan mudah mendapatkannya. 10.  Bawalah barang secukupnya untuk mengurangi berat, semisal jangan membawa satu kilo permen kalau anda hanya akan memakannya sekitar 200 gram saja. 11. Jangan lupakan alat-alat bantu pertolongan bila terjadi sesuatu, seperti obat-obatan. 12. Kurangi berat badan sebelum hiking dalam jarak jauh seperti: potong rambut, potong kuku, dan pergi ke belakang. 13.  Jaga badan dan barang bawaan tetap kering selama hiking. 14.  Jika tangan anda bengak, segera naikan tangan anda dan pegang tali ransel sejenak. 15. Foto identitas anda, dan dokumen pribadi penting lainnya ( insurance card, atau kartu kredit) dan email ke alamat email diri anda, untuk mencegah bila kehilangan barang-barang tersebut selama anda hiking, akan lebih mudah mengurusnya kembali. Nah.., tunggu apa lagi, mari kita hiking dan menikmati keindahan alam sekitar kita dengan persiapan yang matang. Ohya, satu hal lagi, jangan lupa berdoa ya. Selamat memulai hiking anda!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun