Dorr.. dorr..dorr.. tiga tembakan beruntun dalam jarak dekat menghujam tubuh seorang pria yang sedang menggandeng seorang wanita  di keramaian kota santiago. Lelaki itu adalah eulogio sanchez, pria yang dicintai oleh seorang penulis fiksi  wanita kelahiran valparaiso, chile, yang dibesarkan diparis, perancis.
Penembak tega itu adalah maria luisa bombal, lahir tahun 1910, yang menyimpan dendam kepada si pria lantaran dianggap menghianati cintanya. Itu adalah cuplikan dalam adegan film yang dibuat di chile,  BOMBAL . Sejak tahun baru 2012 ini  diputar di bioskop besar di chile,  dan cukup dipadati penonton. Adegan selanjutnya bisa dipastikan, sang penembak diborgol dan ditangkap polisi.
Film ini diambil dari kisah nyata sang  penulis maria luisa bombal.  Kisah ini difilmkan oleh marcello ferrari dan dibintangi oleh blanca lewin yang  mengisahkan tentang hari-hari intens kehidupan seorang bombal, satu diantara penulis sastra wanita terkemuka chile (chilena) yang telah menerbitkan beberapa buku fiksi.
Film menggambarkan  bombal sebagai wanita penuh gairah. Bombal bersuamikan seorang pelukis argentina bernama jorge larco, yang kemudian dipergoki  bercinta dengan sesama lelaki alias seorang gay. Bombal dan jorge akhirnya berpisah.
Â
Dalam kekecewaan karena suaminya ternyata seorang gay, bombal berhubungan dengan lelaki lain, eulogio sanchez, lelaki yang sangat dicintainya, melebihi cintanya kepada suami pertamanya (sebelum dia mengetahui bahwa sang suami adalah gay).
Di samping jorge dan sanchez, bombal sempat berhubungan dengan pria lain, namun pikirannya terus dibayangi oleh sanchez, walaupun sanchez  lebih memilih wanita lain.
Bombal sangat kecewa dengan penghianatan sanchez. Bombal menjadi peminum alkohol. Sekali waktu bombal  mencoba membunuh diri dengan jalan menembak dirinya sendiri didepan pesta saat sanchez dan kekasih barunya hadir. Usaha bunuh diri bombal gagal dan nyawanya  dapat diselamatkan di rumah sakit.
Akhir dari  kekecewaan bombal  adalah dengan menembak eulogio sanchez dengan tiga kali tembakan beruntun di tengah jalan di santiago,  saat pria penghianat itu bergandengan tangan dengan kekasih barunya.  Setelah penembakan bombal menjalani hidup di penjara. Kehidupan bombal dianggap penuh kemalangan dan dendam berdarah.
Diantara karya maria luisa bombal adalah  Kabut terakhir (1934) dan The Amortajada/terselubung (1938) yang merupakan karya terbaiknya.
Buat pembaca yang pernah berhianat cinta.., waspadalah.......... :)
Â
Â
catatan : dari berbagai sumber,   foto : google (cinemark)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H