Mohon tunggu...
Zakiah Hanim
Zakiah Hanim Mohon Tunggu... melangkah menujuMu -

bukan siapa siapa

Selanjutnya

Tutup

Politik

Ada Apa Denganmu Indonesia?

19 Januari 2011   05:19 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:25 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sedih dan prihatin. Dua kata itu saya rasakan saat membaca  tulisan-tulisan di  dunia maya yang berseliweran seputar  percaturan  politik di tanah air. Bahkan bursa  ramalan dan analisis  berbau suksesi kepemimpinan  mengemuka.  Lebih dari itu,    nama calon presiden  dikupas.  Bicara yang berbau  suksesi kepemimpinan  yang belum saatnya buat saya  entah kenapa   bikin  "deg-degan" yang kuat,   kekhawatiran  dan trauma akan   kejadian kerusuhan  mei tahun 1998  khususnya di jakarta  membuat miris.

Masih segar  dalam ingatan kejadian mei 1998  di jakarta dan kota besar  lainnya  yang meledak  dan disebut sangat  terorganisasi dan sistematis.   Pembakaran  sejumlah mall, penjarahan, penghancuran toko dan perusahaan milik  WNI keturunan tionghoa,  disebut pula adanya pelecehan seksual,  pemerkosaan dan pembunuhan   terhadap  perempuan tionghoa dan  penembakan mahasiswa trisaksi.  Sungguh sejarah  hitam yang menodai berdirinya negara ini.  Awal dan akhir dari  kejadian  kerusuhan 1998 masih kontroversial, dan Indonesia  yang "pemaaf"  mungkin telah melupakan sejarah  hitam yang menodai  negeri ini.  Akh, semudah itukah  untuk melupakannya?

Walaupun  awal kejadian kerusuhan mei 1998  terkesan masih kontroversial, namun  salah satu pemicunya diperkirakan   adalah  ketidakpuasan pada kinerja pemerintahan  pak harto yang berkuasa selama 32 tahun, disamping oknum  yang mencoba bermain di air keruh.  Saat ini  keraguan akan kinerja  pemerintahan pak SBY  bila diamati  terasa kian menguat.

Beberapa bulan lalu  para jenderal senior mengutarakan keprihatinan terhadap berjalannya roda negeri ini.  Para pengamat   mulai  memainkan pisau analisis  seperti tebak-tebakan tentang   figur  pengganti pak  presiden, hm.. "seolah-olah" akan ada suksesi kepemimpinan.  Para tokoh  lintas agamapun bak selebritis yang merasa gerah  terhadap kebohongan pemerintah   dan "memproklamirkan" kebohongan pemerintah  berjumlah  9 dan kebohongan yang lama ada 9, sehingga  total  ada 18 kebohongan pemerintah  menurut mereka,   sekaligus   mengajak ummat untuk memerangi kebohongan itu.

Seperti biasa  pula ada yang pro dan kontra terhadap kebohongan yang diproklamirkan tokoh lintas agama tersebut, dan diantaranya  menyebut ada tokoh agama yang pasang kuda-kuda untuk tahun 2014.  Menurut  berita 18 kebohongan yang disebut-sebut itu  telah ditanggapi pak presiden dengan 18 instruksi presiden.  Tentulah ada pula  yang meragukan instruksi ini akan berjalan mulus khususnya yang terkait dengan pemberantasan mafia hukum, rekening gendut dan  lainnya, dan itu  sangat bisa dimengerti.

Semua kejadian seperti berkelindan berjalan ditempat dan tak ada kemajuan. Sulit dipungkiri bila  disebut  pemerintah  tidak sukses menangani  negeri  ini. Ketidakpuasan yang memuncak bukan tidak mungkin menjadi pemicu kerusuhan dalam negeri yang sangat tidak diinginkan.

Revolusi?  hmm,   revolusi  memang identik dengan  sesuatu yang terdengar gagah dan heroik, tapi revolusi  cenderung  menelan korban anak bangsa  yang tak berdosa,     rakyat yang  dalam keseharian    hidup  dalam keterbatasan.  Mari berharap apapun yang terjadi  dengan negeri  ini jangan  ada  darah anak bangsa  yang tak berdosa tertumpah, jangan  ada korban  lagi seperti yang terjadi  pada lembaran hitam kerusuhan mei 1998, dan jangan mudah  melupakan lembaran hitam yang berdarah  itu.

Buat pak presiden dan wakil presiden yth,  apapun yang   disuarakan  rakyat negeri ini,   semata  karena cinta pada negeri  ini. Berhentilah berjanji, karena janji itu  sudah banyak dan perlu  diwujudkan. Masih ada waktu  untuk memberikan  arti keberadaan sebagai pemimpin negeri ini. Rakyat   mendukung  setiap tindakan   untuk mewujudkan indonesia yang lebih baik.

Bangkit indonesia !  Love you.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun