Mohon tunggu...
Reza Kaifah
Reza Kaifah Mohon Tunggu... Dosen - -

Lihatlah apa yang dikatakan jangan melihat siapa yang mengatakan [Ali bin Abi Tholib Ra.}

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Buku "Orientasi Pemahaman Filsafat Ilmu"

15 Februari 2020   18:38 Diperbarui: 15 Februari 2020   19:16 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebagai hamba allah yang diciptakan sebagai sebaik-baik ciptaan, maka sebagai manusia kita memiliki kemampuan menalar, merasa, dan mengindra. Melalui kelebihan inilah manusia dapat mengembangan ilmu pengetahuannya. Tidak semua pengetahuan dikategorikan sebagai ilmu. Ilmu merupakan bagian dari pengetahuan, dan pengetahuan merupakan unsur kebudayaan. Ilmu dan Kebudayaan pun berada di posisi yang saling tergantung dan saling memenuhi.

Selanjutnya Pada bab ke dua, penulis membahas tentang hakikat filsafat yang mencakup pengertian, cakupan objek, metode dan tujuan. Pada awal penjelasan tentang hakikat filsafat ilmu, penulis mengungkapkan pendapat yang dimiliki oleh Hamdani dan Fuad (2007). Sebagaimana yang di ungkapkan oleh keduanya, Plato mengumpamakan seorang filsuf ialah laksan seorang kapten kapal yang menghabiskan waktunya memandang bintang-bintang di langit. Para kelasi berpendapat sebagai parasit yang tidak ada gunanya, tapi kata plato''tanpa kerja sang kapten kapal akan tersesat, dan pekerjaan yang para kelasi  menjadi sia-sia'' begitulah gambaran posisi dan peran filsafat dalam upaya pengembangan ilmu pengetahuan.

Mengenai pengertian filsafat ilmu, penulis menjelaskan bahwa filsafat ilmu adalah suatu kefilsafatan yang ingin menjawab sebuah pertanyaan mengenai hakikat ilmu, baik ditinjau dari ontologies, epistemologies, dan aksiologies yang memalui proses secara mendalam yang sistematis dan bersifat spekulatif. Jujun(2010) mengatakan, berkaitan dengan masalah ilmu tentu saja tidak dapat dipisahkan dengan pengetahuan ibaratkan dua uang mata logam yang memiliki arti penting dari sebuah koin tersebut.

Orang yang berfilsafat itu pemikirannya kritis dan ingin mencari tahu lagi ketika suatu permasalahan itu di tuntaskan atau mendapatkan Kesimpulan. Akan tetapi, orang yang berfilsafat dia ingin mencari tahu lagi. Contoh, apabila ilmu diliat dari sudut pandang dengan satu titik saja tentang bagaimana dan apa sebabnya? Maka filsafat lebih dari itu,ia bertanya apa itu sesungguhannya? Dari mana awalnya? Dan kemana, akhirnya?. Jika ilmu dalam membahas objek kajian hanya berdasarkan pengalaman, maka filsafatlah mempertanyakan pengalaman itu sendiri.

Hakikat ilmu dari segi onlogis adalah tentang apa dan sampai mana pencapaian hakikat ilmu, yaitu memahami dan mengerti serta mengetahui ilmu tersebut. Ilmu merupakan pengetahuan khusus dimana seseorang akan tahu penyebab dari permasalahan itu atau pengetahuan itu. Adapun Hakikat seni dan estetika adalah suatu produk budaya yang mencakup semua peradaban manusia.

Seni mulanya adalah proses atau tahapan manusia yang bersifat universal, berlaku untuk umum. Selanjutnya hakikat agama, fungsi agama adalah memelihara seseorang dengan hubungannya dengan tuhan(hamblum minallah) agama ini timbul sebagai jawaban manusia atas kepemimpinannya atau sebagai pengganti di bumi untuk menjadikan penerusnya orang yang beretika dan ber moral. Dan terakhir budaya, budaya merupakan hal hal yang berkaitan dengan akal. Budaya adalah keseluruhan system,gagasan, tindakan, hasil kerja manusia dijadikan milik manusia untuk dipelajari lagi selanjutnya. Terima Kasih

Dok. pribadi
Dok. pribadi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun