Warna merah juga menggambarkan dominasi dan gairah, yang merupakan dua karakteristik yang cocok dengan merek ini. Warna merah juga dikatakan dapat meningkatkan nafsu makan di antara audiens. Keren, bukan?
Pada tahun 1890, merek ini memutuskan untuk merancang ulang logo mereka lagi. Mereka memberikan gaya huruf skrip istirahat dan menggunakan tipografi sans serif sebagai penggantinya.
Logo ini memiliki tampilan yang meriah dan bermain-main. Namun, merek hanya menggunakan desain ini selama satu tahun dan kemudian kembali ke versi logo 1887. Versi ini kemudian tetap dipertahankan hingga tahun 1941.
Pada tahun 1958, logo Coca-Cola berubah lagi menjadi bentuk yang lebih halus dengan tampilan seperti ekor ikan. Kemudian, pada tahun 1969 bentuk logo berubah lagi, tetapi tampilan kata "Coca-Cola" tetap sama.
Lompat ke tahun 2003, logo Coca-Cola menampilkan lebih banyak warna dan detail. Penambahan warna kuning membuat logo ini semakin menggugah selera. Logo Coca-Cola adalah bukti nyata dari peribahasa bahwa "jika tidak rusak, jangan diperbaiki".
Kesimpulan
Logo Coca-Cola telah mengalami perubahan minimal sejak pertama kali diciptakan pada tahun 1886. Hal ini menunjukkan betapa ikoniknya logo ini dan betapa kuatnya merek Coca-Cola itu sendiri.
Di dunia yang terus berubah, logo Coca-Cola tetap relevan dan dikenali di seluruh dunia. Merek ini menunjukkan betapa pentingnya desain yang kuat dan konsisten dalam membangun citra merek yang sukses.
Jadi, pada saat Anda menikmati sejuknya Coca-Cola berkarbonasi, ingatlah bahwa di balik kesederhanaan logo ini terdapat sejarah dan cerita yang menarik. Terimakasih telah membaca artikel kami, nantikan artikel menarik dari kami vectorinesia.com selanjutnya. Logo Coca-cola
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H