Mohon tunggu...
Reza Irfandi 28
Reza Irfandi 28 Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Anak Melankolis yang diam-diam suka Sanguinis.

GOD'S NOT DEAD

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cukup

17 November 2024   07:00 Diperbarui: 17 November 2024   08:18 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dan sekian lama aku memikirkannya kembali, aku memutuskan tidak melanjutkan keinginan ku tersebut dan aku memaksa balik pulang kerumah setelah habis jam pelajaran di sekolah. Sampai di rumah aku menceritakan dengan kakak ku. Oh iya perkenalkan kakakku Rini Agustina, dialah kakakku yang mengerti dan mengetahui apa yang sedang aku hadapi selama disekolah. Sebelumnya, aku juga sudah menceritakan semuanya terhadap dia, jadi dia sudah tau situasi hatiku bagaimana pada saat itu. 

Diluar nalar, kakakku malah senyum,(dalam gumamku apakah ada yang lucu)?,, dan dia menjelaskan bahkan memberikan motivasi terhadapku, dialah kakakku yang seakan-akan dia kakak dewasa dalam keluarga kami, yahh, meskipun dia bukan kakak pertama dalam kelurga kami, tapi dia yang pemikiran bak Merry Riana tersebut.

Waktu terus berputar,  malam pun tiba, aku bertanya pada Tuhan, Tuhan, kenapa hal ini bisa terjadi dalam hidupku, kenapa? Kenapa?? .

Pertanyaan yang sering ku tanyakan sama Tuhan pun tidak ada jawaban yang bisa membantu diriku.., 

Setiap malam pun tiba, aku sering membuka Alkitabku yang selalu menjadi favorit dikalah hati ini lara.  Seketika aku membaca ayat yang begitu familiar dan maknanya mendalam, yang berbunyi "kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu. "

Wait, aku membaca ini sambil menangis seketika yang pertanyaanku yang sering ku tanyakan sama Tuhan malah dikasih dengan ayat ini. Luar biasa Tuhan memberikan sesuatu yang begitu mendalam dan bermakna. Mengasihi musuh tidaklah mudah tapi aku harus melakukannya dengan Perkataan Tuhan malam ini. tangis terharu dan memohon pertolangan kepada Tuhan diiringi doa dan pujian-pujian kepada Dia. 

Terimakasih Tuhan (gumamku dalam hati yang begitu lega).

.

Pagi pun tiba

Aku bersiap-siap untuk memulai aktifitas sekolah seperti hari-hari sebelumnya.

Sampai di sekolah, aku baru sadar bahwa ada guruku yang jurusannya Psikologi sewaktu dia kuliah, aku coba bertanya dengan ibu tersebut..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun