Mohon tunggu...
Reza Imansyah
Reza Imansyah Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Indonesia

Seorang mahasiswa teknik sipil yang sangat menyayangi ilmunya. Suka menguak sisi lain Indonesia, khususnya dalam sosial, budaya, dan politiknya. Menulis menjadi bagian dari hidup. Dan akan terus hidup walau saya mati. Saya yakin.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Orang Indonesia Sudah Tidak "Gila Bola"?

3 Agustus 2020   16:00 Diperbarui: 3 Agustus 2020   21:03 503
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi supporter Persib yang nonton bareng pertandingan Persija vs Persib di Lapangan Gasibu, Bandung pada Rabu (10/7/2019)| Sumber: Kompas.com/Septian Nugraha

Ada kemungkinan berbagai polemik PSSI di awal dasawarsa ini yang membuat orang Indonesia semakin malas untuk menyimak sepak bola. Masyarakat semakin menyadari sepak bola di Indonesia hanya dimanfaatkan secara politik dan ternyata arahnya ke ekonomi. 

Bilamana hal itu tidak menguntungkan sedikit (apalagi dibanding acara kompetisi penyanyi dangdut), langsung digeser.

Tragedi Tabloid Bola

Per 26 Oktober 2018, Tabloid Bola yang sangat up to date memberikan informasi dan publikasi tentang sepak bola tidak lagi naik cetak. Hal ini merupakan pukulan telak bagi masyarakat yang punya dua kemungkinan: malas baca atau sudah tidak gila bola. 

Menurut saya, dengan tidak adanya hasrat masyarakat yang mengarah ke sepak bola, justru merupakan kemunduran zaman. Mengapa? Karena di faktor positif lain secara sekilas tidak ada peningkatan hasrat masyarakat.

Dengan berkurangnya minat kepada sepak bola (atau menyimak tentang sepak bola), tidak membuat masyarakat semakin cerdas mengatur waktu, membaca, atau hal-hal positif lainnya. 

Yang saya takutkan adalah masyarakat mengurangi minat kepada sepak bola karena lebih menginginkan hiburan lain yang sebenarnya tergolong negatif. Terutama dalam konteks media.

Semakin banyaknya vlogger dan juga tayangan yang tidak mendidik di televisi membuat arah minat masyarakat terhadap media menjadi tergeser. Padahal gila bola menunjukan adat yang lebih baik dibandingkan itu semua. Apalagi, tragedi Tabloid Bola ini semakin memperlihatkan orang Indonesia itu minim literasi.

Nonton Bola Berbayar

Masih adanya animo masyarakat Indonesia terhadap sepak bola malah dimanfaatkan secara ekonomis oleh beberapa media besar. Tidak lagi menayangkan secara gratis di media mereka dengan berharap mendapat keuntungan dari sponsor, mereka malah membuat tayangan tersebut menjadi berbayar. 

Sesekali mungkin ada seperti Final Piala FA kemarin yang ditayangkan di RCTI, tetapi sisanya harus menggunakan media berbayar. Atau jika tidak berbayar, masyarakat harus memiliki jaringan WiFi dan laptop/komputer supaya bisa melakukan live streaming menonton sepak bola yang mempertontonkan klub Eropa kesayangannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun