Mohon tunggu...
REZA HUSNI FUADI
REZA HUSNI FUADI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Sejarah Universitas Negeri Semarang

Mahasiwa yang senang akan membagikan berbagai peristiwa sejarah yang kontroversial

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Wanita Agen Pancasila UNNES GIAT 9: Pembuatan Shibori bersama Warga Desa Rejosari

1 Agustus 2024   01:24 Diperbarui: 1 Agustus 2024   01:38 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar Pribadi

UNNES GIAT merupakan program MBKM UNNES yang diterjunkan ke warga masyarakat untuk melakukan sebuah inovasi dan pendekatan kepada masyarakat dalam pengembangan sebuah desa yang mandiri dan bisa memanfaatkan hasil alamnya sehingga diharapkan mampu merancang solusi untuk masalah yang ada di desa. Pada tahun ini UNNES GIAT 9 menerjunkan kurang lebih 4.000 mahasiswa yang tersebar di berbagai wilayah Jawa Tengah. Program KKN ini berlangsung selama 50 hari dihitung sejak tanggal 24 Juni 2024 hingga 17 Agustus 2024.

Dalam menerapkan 5 pilar UNNES GIAT UNNES GIAT 9 yaitu pendidikan, budaya, kesehatan, lingkungan, dan ekonomi maka dari itu anggota kelompok UNNES GIAT 9 yang berlokasi di Desa Rejosari Kecamatan Polokarto Kabupaten Sukoharjo menggandeng ibu-ibu PKK Desa Rejosari untuk ikut serta dalam pelatihan shibori. Kegiatan ini perlu dilakukan untuk menyukseskan salah satu program wajib tema Implementasi Nilai-Nilai Pancasila yaitu "Wanita Agen Pancasila".

Apa itu Shibori?

Shibori sendiri berasal dari Jepang yang dikenal dengan kata "shiboru" yakni merupakan teknik pewarnaan kain yang mengandalkan ikatan dan celupan. Motif yang dihasilkan seringkali tak jauh berbeda dengan batik (meskipun dari segi pengerjaan lebih mudah dan sederhana). Tak heran jenis kain yang satu ini sering kali disebut dengan 'batik' asal Jepang. Dikabarkan, teknik shibori ini telah digunakan sejak zaman kekaisaran Jepang beberapa ratus tahun yang lalu.

Sumber Gambar Pribadi
Sumber Gambar Pribadi

Berikut Alat dan Bahan yang digunakan dalam pembuatan shibori:

1. Kain Primisima

2. Pewarna Remasol

3. Waterglass

4. Karet Gelang

5. Penjepit

6. Plastik

7. Sarung Tangan

Langkah-langkah Pembuatan Shibori sebagai berikut:

1. Lipat kain sesuai selera segitiga sama kaki, segitiga sama sisi dan jumputan

2. Campurkan 1 sendok water glass dengan 2 gelas air biasa

3. Kemudian, campurkan 2 sendok teh pewarna remasol dengan air hangat lalu tambahkan 2 gelas water glass

4. Masukkan lipatan kain dalam water glass

5. Celupkan kain yang telah dimasukkan dalam water glass pada cairan warna yang telah tercampur air panas dan water glass

6. Diangkat ditaruh diatas kertas koran ditiriskan selama kurang lebh 10 menit (dalam keadaan terlipat)

7. Buka lipatan dan tiriskan lalu jemur hingga kering

8 Kain dibalur dengan water glass

9. Setelah 3 jam bilas pakai air tanpa sabun cuci sampai warna air bening

10. Rendem dengan pewangi lalu di jemur

Kegiatan ini sangat bermanfaat untuk membangkitkan semangat kewirausahaan bagi ibu-ibu PKK Desa Rejosari. Dengan memiliki keterampilan dalam pembuatan shibori maka ibu-ibu PKK dapat memperolah keterampilan baru yang kedepannya diperlukan untuk memulai usaha pembuatan shibori. Daripada itu, besar harapan kegiatan ini berusaha membangun inovasi untuk dipasarkan ke ranah daerah maupun nasional.

Semangat Pancasila yang dihantarkan oleh Mahasiswa UNNES ini dapat mengantarkan Desa Rejosari menjadi desa mandiri dan memunculkan UMKM baru dengan berdaya saing yang lebih luas. Selain itu, pelatihan shibori ini dapat bermanfaat bagi masyarakat sekitar dan semoga bisa dikembangakan di kemudian hari.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun