Mohon tunggu...
Reza Hardianto N
Reza Hardianto N Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Seorang mahasiswa yang menyukai konten tentang alam.

Selanjutnya

Tutup

Trip

Menaklukkan Puncak: Pengalaman Naik Gunung yang Menantang

23 Juni 2023   22:00 Diperbarui: 23 Juni 2023   22:02 294
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Travel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Mendaki gunung adalah sebuah pengalaman yang sangat menantang dan memacu adrenalin. Bagi sebagian orang, mendaki gunung adalah suatu kegiatan yang menyenangkan dan menarik, namun bagi yang lain, mendaki gunung mungkin dianggap sebagai suatu kegiatan yang membosankan dan melelahkan. Namun bagiku, mendaki gunung adalah salah satu kegiatan yang paling memuaskan dan menyenangkan.

Pertama-tama, aku ingin mengatakan bahwa mendaki gunung bukanlah suatu kegiatan yang mudah. Dibutuhkan persiapan fisik dan mental yang matang sebelum melakukan pendakian. Persiapan fisik meliputi latihan yang rutin dan teratur untuk meningkatkan kekuatan dan daya tahan tubuh, serta latihan teknik mendaki gunung yang sesuai dengan tingkat kesulitan pendakian yang akan dilakukan. Persiapan mental juga sangat penting, karena mendaki gunung bisa membawa risiko yang cukup besar, dan memerlukan kemampuan untuk mengatasi rasa takut, kelelahan, dan ketidaknyamanan. Semua itu aku lakukan karena termotivasi oleh perjalanan yang dilakukan oleh Dzawin Nur dan Fiersa Besari.

Dari sekian banyak influencer atau kreator konten naik gunung, dua yang paling terkenal adalah Dzawin Nur dan Fiersa Besari. Kedua influencer tersebut tidak hanya membuat konten naik gunung, tapi juga menyajikan perjalanan naik gunung yang menarik. Mereka tidak hanya merekam bagaimana perjalanan mereka menaiki sebuah gunung dari berangkat sampai pulang lagi. Mereka juga menceritakan apa saja yang ada di sekitar mereka, soal alam dan juga manusia.

Dzawin Nur menyajikan perjalanan yang sangat unik. Dzawin terkenal karena komedinya dan juga keberaniannya mengungkap cerita mistis pegunungan di Indonesia. Dari semua video dan cerita Dzawin, salah satu yang paling memotivasi pendaki pemula seperti aku yaitu  jangan takut akan hal mistis tetapi fokuslah ke kondisi ketika mendaki. Contohnya yaitu riset sebelum melakukan pendakian, jangan egois dan saling terbuka ketika mendaki, serta realistis ketika kondisi tidak memungkinkan untuk melanjutkan perjalanan, maka perjalanan harus dihentikan.

Sementara Fiersa Besari menyajikan perjalanan yang lebih humanis. Fiersa terkenal karena menginpirasi masyarakat dengan karyanya seperti membuat lagu atau buku, yang dimana itu didapatkan setelah mendaki gunung. Dia berkata bahwa mendaki gunung akan sedikit melupakan permasalahan yang sedang dialaminya. Dia juga berpesan kepada pendaki pemula untuk jangan merusak alam dan harus tetap menjaga kelestariannya.

Saat ini banyak sekali remaja yang ingin mendaki gunung hanya sekedar healing atau liburan sejenak melupakan masalah mereka, termasuk aku. Pertama kali aku mendaki gunung merupakan sebuah pengalaman yang cukup berkesan. Sebagai pendaki pemula, aku diajak oleh temanku untuk mendaki sebuah gunung yang sangat terkenal di wilayah Jawa Barat, yaitu Gunung Gede-Pangrango. Gunung ini terkenal akan pemandangannya yang menakjubkan dan trek pendakian yang bisa dibilang cukup mudah untuk pemula seperti diriku.

Ketika di basecamp pendakian pada malam hari, aku sedikit terkejut karena suhunya terasa sangat dingin. Padahal, aku mengira suhu sebelum melakukan pendakian masih terasa hangat, ternyata tidak demikian. Akhirnya aku tahu mengapa para pendaki professional menganjurkan mendaki di pagi hari. Karena suhu malam hari sangat dingin dan trek pendakian bisa menjadi berbahaya karena jarak pandang yang terbatas. Lalu, pikiran negatif akan mitos dari gunung tersebut akan berpengaruh ke mental para pendaki.

Memulai perjalanan mendaki Gunung Gede via Putri yang dimana jalur tersebut paling banyak diminati oleh para pendaki. Karena trek nya tidak telalu sulit dan waktu yang ditempuh juga lebih singkat dibanding jalur yang lain. Setelah menghitung manajemen perjalanan, waktu yang ditempuh kurang lebih 6-8 jam. Semua itu tergantung dari kesiapan fisik kita. Banyak hal yang bisa aku peroleh selama di jalur pendakian, aku bisa berbincang dan sharing pengalaman dengan pendaki lain sambil menikmati keindahan alam di Gunung Gede.

Awalnya aku dan teman-temanku merasa perjalanan sudah cukup melelahkan karena udara yang semakin tipis karena pendakian terus menanjak serta persiapan fisik yang kurang matang. Di sini fisik sangat diuji ketika sampai di salah satu trek dengan tingkat kemiringan hampir 90 derajat. Tetapi, itu tidak membuatku menyerah begitu saja, aku dan teman-temanku sudah berkomitmen untuk mencapai puncak sebelum matahari terbenam.

Ketika sampai di Alun-Alun Surya Kencana atau surken, tempat yang menjadi spotlight dari Gunung Gede ini, yaitu sebuah padang savana luas dengan pemandangan bunga edelweiss bermekaran hampir diseluruh tempat itu. Tempat ini merupakan tempat untuk para pendaki mendirikan tenda dan beristirahat sebelum melanjutkan perjalanan menuju puncak. 

Awalnya temanku egois ingin langsung menuju puncak karena sudah tidak sabar untuk melihat puncak dari Gunung Gede ini. Tetapi aku menyarankan untuk beristirahat terlebih dahulu karena hari sudah menjelang malam dan fisik kita juga sudah kelelahan. Seperti yang dikatakan oleh Dzawin, akan berbahaya nantinya jika terus menlanjutkan perjalanan apabila didasarkan oleh egois bukan realistis terhadap kondisi.

Keesokan paginya, aku dan teman-teman bersiap untuk menaklukkan puncak Gunung Gede. Setelah kurang lebih 30 menit kita mendaki, akhirnya kita sampai di puncak dengan kondisi yang aman. Ketika kita berhasil sampai di puncak gunung, semua usaha dan perjuangan yang telah dilakukan terbayar lunas. Rasanya sangat memuaskan dan bahagia, pemandangan yang indah dan panorama alam yang menakjubkan bisa membuat kita merasa kecil di hadapan keagungan alam semesta.

Selain itu, setelah menakulkkan puncak gunung ini, hal tersebut menjadi sebuah pengalaman yang mengajarkan kita banyak hal. Dalam setiap pendakian atau perjalanan, kita bisa belajar tentang keberanian, kepercayaan diri, kemandirian, dan solidaritas. Saat melakukan pendakian, kita juga bisa belajar tentang bagaimana menghargai alam, bagaimana merawat alam, dan bagaimana menjaga lingkungan agar tetap lestari.

Kita harus selalu mengingat untuk menjaga keselamatan dan kesehatan. Kita harus selalu memperhatikan peralatan yang kita gunakan serta selalu memperhatikan cuaca dan kondisi alam sekitar. Selalu ingat, keamanan adalah yang terpenting.

Kesimpulannya dalam artikel ini, mendaki gunung adalah suatu pengalaman yang sangat menantang dan menyenangkan. Mendaki gunung bisa menjadi suatu cara untuk menguji keterampilan, ketahanan, dan kemampuan diri. Selain itu, mendaki gunung juga bisa menjadi suatu cara untuk menghargai alam dan mempelajari banyak hal tentang diri kita dan tentang kehidupan. Namun, selalu ingat untuk menjaga keselamatan dan kesehatan, serta menjaga kelestarian alam agar bisa dinikmati oleh generasi mendatang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun