Mohon tunggu...
Reza Handaru Winasis
Reza Handaru Winasis Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa M.Kom Universitas Budi luhur dan ASN yang menjabat sebagai Pranata Komputer pada Pemerintah Daerah Kab. Tangerang

Mahasiswa M.Kom Universitas Budi luhur dan ASN yang menjabat sebagai Pranata Komputer pada Pemerintah Daerah Kab. Tangerang

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pentingnya Beretika dan Keluhuran Budi pada Era Cancel Culture

14 Agustus 2023   16:38 Diperbarui: 14 Agustus 2023   16:58 749
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://bobo.grid.id/

Pada era modern ini perkembangan teknologi berkembang sangat pesat, dari segi perangkat keras misalnya pada awal tahun 2000-an telepon genggam awalnya hanya berfungsi untuk melakukan panggilan langsung dan mengirim pesan singkat. Lalu pada pertengahan era 2000-an telepon genggam bertransformasi dengan pemakaian keyboard qwerty, lalu diakhir dekade lahirlah satu generasi baru telepon genggam yang sering kita sebut sebagai smartphone.

Sejalan dengan perkembangan perangkat keras tersebut memacu munculnya para pengembang aplikasi untuk masuk ke pasar smartphone, ambil contoh saja aplikasi Facebook pada awalnya hanya untuk pengguna desktop sekarang sudah dapat dinikmati pada smartphone. Tak hanya Facebook, begitu pun Twitter, lalu Path aplikasi jejaring sosial yang saat ini sudah tutup karena kalah saing dengan Instagram.

Dengan banyaknya sosial media dan smartphone yang sudah sangat mudah dimiliki oleh masyarakat hal ini mengakibatkan perubahan perilaku masyarakat. Kehidupan pribadi tokoh terkenal dapat diakses dengan mudah melalui smartphone, mudah saja hanya dengan satu tombol follow atau subscribe sudah membuat masyarakat merasa dekat dengan idolanya di dunia maya. 

Hal tersebut sebetulnya punya sisi negatif, masyarakat yang die hard sebagai pembela idolanya kadang kala berperilaku terlalu ekstrem kepada orang yang dianggap melakukan menyinggung idolanya. Mereka melakukan berbagai serangan kepada target mulai dari serangan di dunia maya sampai pemboikotan. Cancel culture begitulah Gen Z menyebutnya, di Indonesia saja Cancel Culture ini beberapa kali terjadi dan biasanya dampak yang diterima korbannya adalah hilangnya pekerjaan atau sampai ke sanksi sosial.

https://gusdurian.net/
https://gusdurian.net/

Maka dari itu etika dan keluhuran budi pun perlu diterapkan juga dalam bersosial media. Secara etimologi, etika berasal dari bahasa Yunani, ethos yang berarti watak kesusilaan atau adat. Dalam KBBI etika diartikan ilmu pengetahuan tentang asas-asas akhlaq (moral). Sementara menurut Groot dan Notosoejitno, (2006, hlm. 19) menyatakan budi luhur berasal dari kata "budi" artinya upaya, tabiat atau kelengkapan kesadaran manusia. "Luhur" berarti tinggi atau mulia. Oleh karena itu etika dan keluhuran budi dalam konteks bersosial media adalah berupaya menerapkan akhlaq mulia sebagai ciri masyarakat yang baik dalam berinteraksi di sosial media.

Hal ini menjadi item fundamental yang harusnya tertanam pada masyarakat agar setiap tindakan tidak satupun bertujuan untuk merugikan orang lain. Untuk menerapkan etika berbudi luhur contohnya antara lain dengan dahulukan untuk berfikir sebelum posting atau komentar, utamakan untuk jujur, tidak berkata kasar atau memaki, hindari perdebatan. Memang upaya ini harus diawali dari diri sendiri dahulu, jangan langsung beranggapan bahwa orang lain akan berubah, perubahan itu sejatinya akan lebih manfaat apabila datang dari dalam hati bukan dipaksakan oleh orang lain. Penulis berharap minimal at the end of the day etika berbudi luhur akan semakin hari semakin kuat sehingga membuat cancel culture kalah pamor.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun