Mohon tunggu...
REZA GURNING
REZA GURNING Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA

MAHASISWA

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Penerapan Model Komunikasi dalam Menurunkan Kecemasan Pedagang Pasar terhadap Vaksinasi Virus Corona

4 Desember 2021   09:13 Diperbarui: 4 Desember 2021   10:10 1199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

1.PENGERTIAN SHANNON DAN WEAVER

salah satu mode awal komunikasi adalah model yang di kemukakan oleh Claude Shannon dan Weaver dalam bukunya "Mathematical Theory of Communication". Model ini sering di sebut yaitu model mathematis/model teori informasi, karena mempunyai pengaruh paling kuat atas dari model komunikasi lainnya. Model Shannon dan Weaver ini menekankan pada penyampaian pesan berdasarkan tingkat kecermatan. diawali dengan pemancar (transmiter) yang mengubah pesan menjadi suatu sinyal, kemudian sinyal tersebut di salurkan atau di berikan pada penerima (received) dalam bentuk percakapan. yakni melakukan operasi yang sebaliknya di lakukan transmitter dengan merekonstruksikan pesan dari sinyal. sasaran (destination) adalah otak yang menjadi tujuan pesan tersebut.

suatu konsep penting dalam Model Shannon dan Weaver adalah gangguan (noise), yakni setiap rangsangan tambahan dan tidak dikehendaki dapat mengganggu kecermatan pesan yang di sampaikan. Gangguan ini bisa berupa interferensi statis atau suatu panggilan telepon, musik yang sangat keras. Model Shannon dan Weaver melibatkan tujuh komponen komunikasi. Ketujuhkomponen komunikasi tersebut adalah Information source (sumber Informasi), Message (Pesan), Trasmit (alat/saluran penyampaian), signal (tanda,sinyal), Receiver (alat penerima destination/sasaran penerima pesan), Noise Source (sumber gangguan).

Gambar Model Shannon dan Weaver di atas menjelaskan bahwa proses komunikasi di mulai dengan adanya suatu sumber informasi. sumber informasi tersebut kemudian membentuk pesan atau serangkaian pesan untuk di komunikasikan melalui alat/saluran penyampaian pesan tertentu.pesan yang di sampaikan tersebut berbentuk sinyal atau benda (kata-kata verbal lisan atau tertulis. Gambar dan lain-lain). Tahap berikutnya, sinyal tersebut di terima melalui alat penerima tertentu dan menjadi pesan yang di terima oleh pihak sasaran penerima.

Dalam prakteknya, proses penyampaian pesan ini juga tidak terlepas dan adanya gangguan atau Noise yang timbul dan suatu sumber gangguan. Gangguan tersebut antara lain dapat berupa gangguan fisik (gaduh,suara berisik,dan lain-lain).apabila gangguan tersebut tidak dapat di atasi maka makna atau arti pesan yang di tanggap oleh penerima, kemungkinan berbeda dengan makna atau arti pesan yang di maksut oleh sumber pengirim.

2. PENTINGNYA VAKSINASI UNTUK PEDAGANG DI PASAR

Program vaksinasi yang di lakukan Pemerintah merupakan salah satu solusi untuk memberikan kekuatan kepada warga pasar agar mampu menghadapi pandemi yang membahayakan para pedagang pasar dan pembeli. dengan harapan nantinya warga dapat hidup berdampingan dengan covid19 yang menjalankan aktivitas sehari-hari tanpa ada nya kekhawatiran  akan ancaman covid19

Berharap semua pihak termasuk pedagang di pasar tradisional ikut aktif dalam program vaksinasi. tetap menjaga protokol kesehatan dengan baik.karena dengan vaksinasi masyarakat aman dari wabah covid19. serta interkasi di pasar tradisional juga bisa nyaman dengan menerapkannya protokol kesehatan dan menggunakan masker serta mencuci tangan setiap memegang produk di pasar. hal itu tidak bisa di abaikan, karena pasar tradisional merupakan ruang pertemuan masyarakat secara terbuka. ada penjual dan pembeli, yang otomatis muncul interaksi untuk itu, pemerintah menginginkan warga menyadari pentingnya vaksinasi dan penerapan prokes yang ketat.

3. UPAYA PEMERINTAH UNTUK NENGAJAK VAKSINASI DI PASAR

Mentri koordinator bidang perekonomian Arlangga Hartono, menerima audiensi Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) secara virtual l.abdullah mansuri selaku ketua Umum IKAPPI pada kesempatan tersebut menyampaikan bahwa pihaknya ingin agar tagline "Pedagang Sehat, Ekonomi kuat" dapat di terapkan di lapangan dan mendapatkan dukungan dari pemerintah, terutama terkait percepatan vaksinasi bagi pedagang pasar

"Arahan Bapak Presiden sudah jelas bahwa vaksin di distribusikan sebanyak 50% melalui Dinas Kesehatan, 25% melalui  Polri, dan 25% melalui TNI. Jadi, pengelola pasar harus aktif berkoordinasi dengan pihak terkait agar bisa mendirikan sentra vaksinasi di pasar sehingga vaksinasi untuk pedagang  pasar bisa di percepat. pengelola pasar juga bisa menyediakan swab antigen di pasar untuk terus memonitor penyebaran Covid-19 di pasar tersebut",jelas menko Airlangga  dalam audiensi di Jakarta, selasa (21/09/2021)

4.IDENTIFIKASI TINGKAT KECEMASAN SEBELUM DI BERIKAN MODEL KOMUNIKASI SHANNON WEAVER

Hal ini dapat di lihat dari hasil wawancara dan observasi  yang telah di lakukan oleh peneliti, di mana pada pedagang pasar yang mengalami kecemasan ringan dan sedang mengatakan bahwa ia merasa gugup, takut, cemas, kecemasan yang di rasakan oleh pedagang pasar tidak hanya terungkap dari hasil wawancara yang telah di lakukan oleh peneliti dengan lansia, tetapi dapat juga di lihat dari hasil observasi pedagang pasar  tampak gelisah, dan tekanan tinggi. menurut maramis (2007), kecemasan (anxiety) dapat di bedakan kecemasan (tidak jelas cemas terhadap apa ) dari ketakutan atau fear (jelas atau takut terhadap apa) komponen psikologinya dapat dapat berubah khawatir, gugup, tegang, cemas, rasa tidak aman, takut, lekas terkejut sedangkan komponen jenis somatiknya misalnya palpiteasi, keringat dingin pada telapak tangan , telanan darah meninggi, respon kulit terhadap aliran listrik vulganik berkurang, peristaltik bertambah, lekositosis. penurunan kecemasan dapat di atasi dengan penerapan model komunikasi shannon weaver, karena salah satu tujuan  dari model komunikasi shannon weaver  adalah pedagang pasar dari reaksi penolakan menjadi kooperatif

A.TEKNIK PERAWATAN PEDAGANG PASAR PADA REAKSI PENOLAKAN

penolakan adalah ungkapan ketidakmampuan seseorang untuk mengakui secara sadar terhadap pikiran, keinginan, perasaan atau kebutuhan kepada kejadian-kejadian nyata atau suatu yang merupakan agan ancaman. Penolakan merupakan reaksi ketidak siapan pedagang pasar menerima perubahan yang terjadi pada dirinya. perawat dalam menjalanin komunikasi perlu memahami kondisi ini sehingga dapat menjalani komunikasi yang efektif tidak menyinggung perasaan pedagang pasar yang relative sensitive. Ada beberapa langkah yang biasa di lakukan untuk menghadapi klien pedagang pasar dengan reaksi penolakan antara lain:

1). Kenali segera reaksi penolakan klien pedagang pasar membiarkan klien pedagang psar bertingkah laku dalam tenggang waktu tertentu. Hal ini merupakan mekanisme penyesuaian diri ini  tidak membahayakan klien, orang lain serta lingkungan kemudian lakukan langkah berikut ini:

a). Identifikasi pikiran-pikiran yang paling membahayakan dengan cara mengobservasi klien bila sedang mengalami puncak reaksinya.

b). ungkapan kenyataan yang di alami klien secara berlahan-lahan di mulai dari kenyataan yang merisaukan

c). jangan menyokong penolakan klien akan tetapi berikan perawatan yang cocok bagi klien dan bicarakan sesering mungkin bersamanya jangan sampai menolak.

2. Orientasi klien pedagang pasar pada pelaksanaan perawatan diri sendiri langkah tersebut bertujuan untuk mempermudah proses penerimaaan klien terhadap perawat yang akan dilakukan serta upaya untuk memandirikam klien jalan sebagai berikut:

a) Libatoan klien dalam perawatan dirinya, misalnya dalam perencanaan waktu, tempat dan macam perawatan.

b) Puji klien  pedagang pasar karena usahanya untuk merawat dirinya atau mulai mengenal kenyataan.

c) Membantu bklien pedagang pasar untuk mengungkapkan keresahan atau meluangkan waktu bersamanya.

3. Libatkan keluarga atau pihak terdekat dengan tepat. Langkah ini bertujuan unruk membantu perawat atau petugas kesehatan memperoleh sumber informasi atau data klien dan mengefektifikan rencana atau tindakan dapat terealisasi dengan baik dan cepat upaya ini dapat di laksanakan demgan cara-cara sebagai berikut:

a) Melibatkan keluarga atau pihak terkait dalam membantu klien pedagang pasar menentukan perasaan-perasaannya.

b) Meluangkan waktu untuk menerangkan kepada mereka yang bersangkutan tentang apa yang sedang terjadi pada klien pedagang pasar serta hal-hal yang dapat dilakukan dalam rangka membantu.

c) Hendaknya pihak-pihak lain menuju usaha klien pedagang pasar untuk menerima kenyataan.

d) Menyadarkan pihak-pihak lain akan pentingnya hukum (bukan hukum fisik) apabila klien pedagang pasar mempergunakan penolakan atau denial (Mundakir 2006:179).

B. TINGKAT KECEMASAN SESUDAH DIBERIKAN MODEL KOMUNIKASI SHANNON WEAVER.

Berdasarkan hasil penelitian, setelah diberikan model komunikasi Shannon Weaver menunjukkan bahwa sebanyak 37 responden sudah tidak mengalami kecemasan, kemudian yang mengalami kecemasan sedang mengalami penurunan dari 21 responden menjadi 15 responden. Hal ini dapat dilihat hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti pada pedagang pasar yang mengalami kecemasan ringan setelah diberikan model komunikasi Shannon Weaver, dimana pedagang pasar yang sebelumnya terlihat tegang, tidak dapat fokus terhadap kegiatan yang sedang dilaksanakan, gelisah dan

mudah terkejut menjadi rileks dan santai, masih terkejut tetapi pada saat peneliti bersuara sedikit lebih keras dan menyentuh pedagang pasar secara mendadak saja. Hasil wawancara yang telah dilakukan oleh peneliti terhadap klien pedagang pasar juga diperoleh data yang sama, dimana klien mengatakan setelah berkomunikasi sesama teman dekat pedagang pasar merasa lebih santai dan nyaman. Rasa santai dan nyaman yang dirasakan oleh pedagang pasar terlihat dari sikap dan perilaku yang di tunjukkan oleh pedagang pasar yaitu pedagang pasar tampak santai, otot tidak kaku, pandangan mata fokus, tidak gelisah serta lebih banyak senyum.

C. ANALISIS TINGKAT KECEMASAN SEBELUM DAN SESUDAH DI BERIKAN MODEL KOMUNIKASI SHANNON DAN WEAVER

Berdasarkan hasil analisa data menggunakan uji paired t-test dengan perhitungan menggunakan SPSS versi 16,0 dan taraf signifikansi 0,05 yaitu diperoleh 0.001 (p<0.05) sehingga dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh penerapan model komunikasi Shannon Weaver terhadap penurunan kecemasan pada pedagang pasar, hal ini menunjukkan adanya perbedaan tingkat kecemasan sampel yang bermakna setelah di lakukan model komunikasi Shannon Weaver pada pedagang pasar. Seperti yang telah di ketahui model komunikasi Shannon Weaver adalah adanya perubahan perilaku pedaganng pasar penolakkan menjadi kooperatif, yang memerlukan keterlibatan anggota keluarga atau teman dekat sebagai transmitter untuk mengenal lebih jauh tentang klien.

Model komunikasi yang diberikan oleh peneliti pada para pedagang pasar yang mengalami tingkat kecemasan ringan maupun sedang menunjukkan adanya perubahan tingkat kecemasan. pada hasil wawancara menunjukkan bahwa pedagang pasar yang semula berada pada tingkat kecemasan sedang merasa tidak tenang, pusing, cemas, sesak. Pedagang pasar juga mengeluhkan rasa tidak nyaman pada daerah sekitar dada dan perut, rasa mual serta kaku pada otot belakang leher, tetapi setelah diberikan model komunikasi Shannon Weaver oleh peneliti diperoleh data bahwa para pedagang pasar merasakan perubahan pada perasaannya dimana yang tadi merasa  cemas dan tidak tenang perlahan mulai terlihat agak tenang terutama setelah penerapan model komunikasi Shannon Weaver. Komunikasi Shannon Weaver bertujuan untuk dapat diketahui bahwa penerapan model komunikasi Shannon Weaver dapat mengurangi tingkat kecemasan yang dirasakan oleh pedagang pasar karena komunikasi dapat mengeksplorasikan perasaan nya menjadi lebih tenang. hal ini di dukung oleh penelitian yang mengatakan bahwa komunikasi berperan sangat penting dalam menurunkan kecemasan pada pasien pedagang pasar. hasil penelitian ini pada dasarnya sejalan dengan pemikiran komunikasi terapeutik dengan klien pedagang pasar  penting di lakukan untuk menurunkan kecemasan nya. Stuart dan Sundeen (1998) juga mengungkapkan bahwa ketegangan otot berhubungan dengan kecemasan jika masa otot dapat di buat rileks, maka kecemasan akan berkurang.jadi model komunikasi shannon weaver dapat menurunkan tingkat kecemasan pada pedagang pasar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun