Mohon tunggu...
Reza Furqanza
Reza Furqanza Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa yang hanya memiliki prinsip seperti titik

20107030012 Mahasiswa ilmu komunikasi UIN Sunan Kalijaga

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Sate Matang, Perpaduan Unik Citarasa Gurihnya Sate dan Segarnya Kuah Soto

18 April 2021   13:34 Diperbarui: 18 April 2021   13:53 613
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indonesia merupakan salah satu negara yang begitu terkenal dengan berbagai kulinernya. Citarasa kuliner Indonesia yang begitu khas, tentu saja tidak bisa diragukan lagi kenikmatannya. Bahkan ada begitu banyak kuliner Indonesia yang telah diakui oleh dunia, salah satunya adalah sate.

Hampir tidak ada orang Indonesia yang tidak pernah menikmati kuliner yang satu ini. citarasa potongan daging yang dibakar, disajikan dalam tusukan lidi, serta dilengkapi dengan bumbu dari campuran rempah-rempah tentu saja menghasilkan perpaduan yang begitu menggoda. Bahkan aroma ketika proses pembakarannya pun sudah menarik minat kita untuk langsung mencobanya. 

Di Indonesia sendiri, terdapat begitu banyak jenis sate yang sudah terkenal seperti sate madura, sate padang, sate klopo, dan sate-sate lainnya. Masing-masing sate ini memiliki resep dan citarasa yang berbeda. Misalnya sate madura yang menggunakan bumbu kacang dalam penyajianya atau seperti sate padang yang disajikan menggunakan kuah kuning kental dengan rasa yang pedas. 

Pasti hampir semua kita pernah mencicipi salah satu dari sate-sate tersebut. Akan tetapi, pernahkah anda mencoba menikmati sate yang dipadukan dengan segarnya kuah soto ?. Jika belum, maka anda wajib mencoba kuliner yang satu ini. Kuliner khas dari tanah rencong, yang bernama sate matang.

Sate matang merupakan salah satu kuliner khas dari provinsi Aceh. Berbeda dengan kuliner Aceh yang lain seperti mie aceh dan sebagainya, sate matang masih belum terlalu dikenal oleh masyarakat awam di luar Aceh. Padahal sejak 2013 silam, kuliner yang satu ini bahkan telah masuk ke dalam salah satu kuliner warisan dunia yang terdaftar di UNESCO. 

Di Aceh sendiri, kuliner ini sudah begitu terkenal bahkan ada festival khusus sate matang yang menjadi agenda tahunan provisi Aceh. Kuliner ini bisa dibilang sangatlah unik. Keunikannya dapat dilihat mulai dari nama, komponen penyajian, bahkan hingga harga yang dipatok.

dokpri
dokpri

Dimulai dari nama, penamaan sate matang dapat dikatakan lumayan unik. Ketika mendengar sebutan sate matang maka yang terlintas dalam benak kita pastilah bahwa sate ini dipanggang hingga sangat matang. Namun, hal itu ternyata salah. 

Yah Lie, salah satu pemilik jamboe sate matang di kota Langsa, mengungkapkan bahwa penamaan sate matang diambil dari tempat asal kuliner yang satu ini yaitu Matang Geuleumpang Dua yang merupakan salah satu daerah di Aceh. "Jadi makanya dinamakan sate matang, karena awalnya sate matang ini berasal dari Matang Geuleumpang di daerah Bireun. 

Jadi bukan karena satenya dibakar sampai sangat matang. Karena ketika dibakarpun sebenarnya ini satenya tidak sampai benar-benar matang. Karena sebelum dibakar, itu satenya sudah kita rebus terlebih dahulu kemudian direndam dengan bumbu, baru kemudian kita bakar." jelas Yah Lie.

Keunikan lain yang begitu menonjol dari sate ini adalah komponen dalam penyajiannya. Berbeda dengan sate lainnya, sate matang sediri disajikan dengan bumbu kacang, sepiring nasi, dan kuah soto. 

Komponen utama yang nampaknya sangat membedakan sate ini dengan sate lain adalah penyajiannya yang ditemani sepiring nasi dan kuah soto. "Yang menjadi perbedaan paling mendasar itu kalau kita lihat ya kuah sotonya ini. selain sate matang sepertinya tidak ada sate lain yang penyajiannya itu ditemani kuah soto. Kemudian yang lain kalau sate padang kan biasanya pakai lontong, nah kita ini menggunakan nasi." 

Begitu ungkap Yah Lie. Perpaduan dari komponen yang begitu berbeda ini nampaknya mampu menciptakan sebuah citarasa baru yang sangat unik. Kita akan menemukan sebuah perpaduan dari gurihnya sate serta segarnya kuah soto. 

Tidak lupa, adanya bumbu kacang juga akan menambah perpaduan rasa manis di lidah. Sebuah perpaduan yang bisa dibilang sangat unik yang agaknya tidak akan ditemukan di kuliner lain.

Bahan utama yang digunakan dalam sate matang biasanya adalah daging kambing. Namun, terkadang juga ada yang menggunakan daging sapi atau kerbau sebagai bahan utama pembuatannya. 

Daging ini kemudian dipotong kecil lalu ditusukkan ke lidi seperti sate pada umumnya. Barulah kemudian sate direbus untuk selanjutnya direndam dan dilumuri dengan bumbu khusus. 

Untuk bumbu kacangnya sendiri, pembuatannya sama seperti bumbu kacang pada umumnya. Dari segi rasa juga tidak terlalu berbeda dari bumbu kacang kebanyakan, yang sedikit menjadi perbedaan adalah penggunaan rempah yang lebih banyak serta teksturnya yang lebih berminyak dibandingkan bumbu kacang biasa. Sedangkan untuk kuah sotonya, terdapat beberapa perbedaan jika dibandingkan dengan kuah soto biasa. 

Jika kuah soto biasanya kental, maka kuah soto dalam penyajian sate matang ini tidaklah terlalu kental dan warnanya pun agak bening, sehingga sekilas akan terlihat seperti kuah sop. Akan tetapi ketika kita cicipi, maka akan terasa kaldu yang akan menimbulkan kesan segar serta gurih. 

"Kuah soto yang kita gunakan ini agak berbeda dengan yang biasa. Jadi kuah soto yang kita buat, tidak terlalu kental." ujar Yah Lie. Beliau menambahkan bahwa memang banyak orang yang jika belum tau akan terkecoh dan menganggap kuah itu adalah kuah sop. "Ya memang kalau kita lihat sekilas akan mirip dengan sop. Tapi kalau kita coba makan, maka kita akan langsung tau kalau itu adalah kuah soto."

Tidak hanya dari nama dan penyajiannya saja, sate matang juga lumayan unik dari segi harganya. Jika makanan lain akan mematok harga perporsi, maka sate matang mematok harga dari jumlah sate yang dimakan. Sehingga, kita tidak perlu risau jika tidak sanggup menghabiskan kuliner yang satu ini. berdasarkan penuturan Yah Lie, harga sate matang biasanya sekitar 30.000 Rupiah jika kita menghabiskan seluruh tusuk sate. Akan tetapi jika ada sate yang tersisa, maka akan diberikan pengurangan pertusuk sate. 

"Kita itu biasanya mematok harganya bukan perporsi tapi pertusuk. Jadi dalam sekali penyajian itu akan diberikan sekitar sepuluh tusuk sate. Nah nanti pas pembayaran, kita hitung berapa tusuk yang dimakan." Tutur Yah Lie. 

Dengan begitu, kita tidak perlu khawatir jika tidak mampu menghabiskan seluruh sate yang disajikan. Tidak hanya itu, kita juga akan tetap bisa menikmati keunikan sate matang ini dan menyesuaikannya dengan isi kantong yang kita miliki.

Ketika berkunjung ke provinsi Aceh, maka sempatkanlah diri dan jangan sampai lupa untuk mencoba kuliner yang satu ini. Dan nikmatilah citarasa unik dari perpaduan gurihnya sate dan segarnya kuah soto. Citarasa baru yang tidak akan dapat anda temukan di kuliner lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun