Perusahaan-perusahaan raksasa di dunia, seperti Apple, Google, Microsoft, dan lain sebagainya bahkan tidak lagi menetapkan gelar sebagai syarat mutlak untuk bergabung di perusahaan mereka. Skill lah yang kini dijadikan sebagai syarat utama untuk bergabung menjadi bagian dari perusahaan-perusahaan itu. Gelar tidak lagi bisa dijadikan jaminan dalam pekerjaan. Saat ini, adalah era dimana fenomena profesi tak sesuai dengan studi telah menjadi sesuatu yang "biasalah". Dan hal itu agaknya berdampak pada semakin ketatnya persaingan untuk meraih sebuah profesi.
Fenomena-fenomena seperti inilah yang semestinya harus kita jadikan sebagai sesuatu yang menyadarkan kita untuk terus melatih skill yang kita miliki. Sudah seharusnya kita benar-benar memahami tentang studi yang kita jalani. Sehingga kita tidak hanya sekedar mengikuti studi untuk meraih gelar, dan tidak sekedar bergantung pada gelar saat mencari pekerjaan.Â
Dan bagi orang-orang yang memang ingin bekerja dengan profesi yang tidak sesuai dengan studinya, maka sudah saatnya untuk menutup telinga terhadap anggapan-anggapan yang tersebar di masyarakat. Karena pekerjaan yang tidak sesuai dengan jurusan bukan lagi sesuatu yang aneh dan perlu di permasalahkan.Â
Bekerja tidak hanya tentang gelar apa yang kita miliki, tentang seberapa berat kita menempuh studi, dan seberapa besar mendapatkan gaji. Tetapi bekerja adalah tentang bagaimana kita bisa mencintai apa yang kita kerjakan, sesuai dengan keinginan, dan tidak tertekan ketika melakukan pekerjaan. Kecintaan itulah yang akan membawa kita pada dampak baik dalam pekerjaan. Ketika bekerja dengan pekerjaan yang kita senangi dan sesuai dengan passion dan skill yang kita miliki, maka akan mendatangkan rasa bahagia walau gaji yang didapat terkadang tak seberapa.
Terakhir, jangan malu dengan anggapan orang tentang profesi yang kita kerjakan, karena setiap profesi itu membanggakan. Tempuhlah studi dengan pemahaman, latihlah skill dengan kemantapan, dan bekerjalah dengan kecintaan pada pekerjaan yang anda inginkan.