Mohon tunggu...
Reza Ferdyansyah
Reza Ferdyansyah Mohon Tunggu... Penulis - penulis

Menulis dan merangkai kata itu bukan hobi saya melainkan sudah menjadi kebutuhan demi menyongsong Peradaban.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

IMPLIKASI DIGITAL SOCITY dalam Sistem Pendidikan di Era Disrupsi Pandemi Covid-19

9 April 2021   09:35 Diperbarui: 13 April 2021   14:55 398
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pandemi Covid-19 masih melanda beberapa negara di dunia, termasuk negara Indonesia ini. Hampir satu tahun ini pandemi di Indonesia masih berlanjut. Tingkat orang yang terpapar masih dinamis. Kadang Meningkat dan kadang menurun.

Sejak kedatangan Covid-19 ke Indonesia. Banyak sekali dampak yang didapatkan akibat pandemi Covid-19 tersebut. Selain dampak kesehatan, Pandemi Covid-19 juga berdampak pada beberapa sektor yang vital. Seperti, Sektor perekonomian, pendidikan serta keagamaan.

Ketiga sektor tersebut sangat berpengaruh terhadap bangsa Indonesia. Pemerintahan Indonesia terus bekerja keras dalam penanganan Pandemi Covid-19 ini. Mereka terus mencari solusi agar dampak yang ditimbulkan Pandemi Covid-19 ini tidak terus menerus terhadap 3 sektor tersebut.

Dari beberapa ketiga sektor tersebut. Ada yang harus lebih diperhatikan oleh Pemerintahan Indonesia, yaitu sektor Pendidikan. Pendidikan di Indonesia harus terus berjalan walaupun ketika pandemi Covid-19 masih melanda. Karena pendidikan menjadi hal yang terpenting bagi para pelajar ataupun mahasiswa dalam mencari ilmu pengetahuan di sekolah maupun di Universitasnya.

Ketika pandemi Covid-19 melanda dan berdampak pada sektor pendidikan ini. Kementerian Pendidikan dan kebudayaan yaitu Nadim Makarim. Langsung sigap dalam menangani dampak tersebut. Kemendikbud membuat sebuah kebijakan baru demi keberlanjutan pendidikan di tengah pandemi Covid-19 ini. Kebijakan tersebut berupa kegiatan belajar dan mengajar secara online (Daring). Hal itu berlaku dalam tingkat Pelajar maupun Mahasisiswa di Indonesia. Hingga, kegiatan belajar dan mengajar secara online (Daring) terus dilakukan sampai saat ini.

Dari awal hingga saat ini. Kegiatan belajar mengajar secara daring banyak sekali hambatan dan kendala yang didapatkan oleh pengajar maupun pelajar/mahasiswa. Kendala tersebut terdapat pada jaringan, kapasitas Handphone ataupun hal teknis lainnya. Banyak keluhan juga yang dirasakan Pelajar/mahasiswa terkait pembelajaran secara daring tersebut. Pelajar/mahasiswa merasakan kurang efektifnya belajar secara daring.

Disela-sela belajar daring. Kemedikbud memberikan bantuan berupa Kuota kepada pelajar/mahasiswa di Indonesia. Setiap bulannya, pelajar/mahasiswa mendapatkan kuota sebesar 55 Gb. Kemendikbud memberikan bantuan kuota tersebut tidak lain dan tidak bukan hanya demi memberikan keringanan dalam kegiatan belajar bagi pelajar/mahasiswa. Hingga bantuan kuota tersebut diberikan sampai bulan desember tahun 2020.

Setelah memasuki tahun 2021 ini, Informasi yang diberikan pihak sekolah maupun universitas terkait kegiatan belajar dan mengajar masih menggunakan metode daring. Belum ada informasi lebih lanjut terkait pembelajaran secara tatap muka/langsung yang diberikan pihak sekolah ataupun universitas, bahkan oleh kemendikbud sendiri. Namun, sebelum menginjak tahun 2021 ini. Kemendikbud pernah memberikan informasi terkait kegiatan belajar dan mengajar. Bahwasanya, kegiatan belajar dan mengajar secara tatap muka/langsung akan dilaksanakan di awal bulan tahun 2021 ini. Karena pandemi Covid-19 masih melanda Indonesia. Alhasil, kegiatan belajar an mengajar harus tetap dilakukan secara daring. Karena demi menjaga penyebaran Virus Covid-19 dan memutuskan mata rantai orang terpapar Covid-19 tersebut.Kerja keras para guru selama ini sungguh patut diapresiasi. Di tengah pembatasan sosial akibat wabah covid-19, mereka tetap semangat mengejar dan mengajar ilmu pengetahuan. Hampir tidak ada yang menyangka, wajah pendidikan akan berubah drastis akibat pandemi Covid-19.


Sedangkan, konsep sekolah di rumah (home-schooling) tidak pernah menjadi arus utama dalam wacana pendidikan nasional. Meski makin populer, penerapan pembelajaran online (online learning) selama ini juga terbatas pada Universitas Terbuka, program kuliah bagi karyawan di sejumlah universitas dan kursus-kursus tambahan (online courses).


Tapi, kebijakan physical distancing untuk memutus penyebaran wabah, memaksa perubahan dari pendidikan formal di bangku sekolah menjadi belajar dari rumah, dengan sistem online.  Sistem pendidikan online tentu tidak mudah. Di samping disiplin pribadi untuk belajar secara mandiri, ada fasilitas dan sumber daya yang mesti disediakan.


Mencermati kondisi yang sampai saat ini belum juga ada kepastian kapan masa pandemi akan berakhir, yang sudah berlangsung  10 bulan sejak medio Maret 2020, tentu diperlukan langkah-langkah strategis terkait pelaksanaan pembelajaran di masa transisi pandemi ini. Langkah ini dipandang sangat penting karena jika tidak ada persiapan matang sejak awal, maka dimungkinkan akan terjadi loss generation atau bahkan education death (kepunahan pendidikan). Dalam arti pendidikan sebagai sebuah proses yang membersamai pembelajaran tidak hadir secara nyata (induktik) atau bahkan punah sama sekali.


Dengan sistem pembelajaran jarak jauh , kemungkinan akan timbul beberapa masalah-masalah dalam berlangsungnya proses pembelajaran. Tentunya peserta didik maupun tenaga pendidik dari semua kalangan diharuskan memiliki akses jaringan internet yang baik. Namun, banyak daerah-daerah yang memiliki akses internet kurang baik atau tidak lancar sehingga menjadi salah satu kendala berlangsungnya kegiatan belajar mengajar dengan baik.
Selain itu, tidak sedikit peserta didik yang tidak mendapatkan hasil pembelajaran secara maksimal. Baik dari materi pelajaran maupun penugasan-penugasan yang diberikan oleh tenaga pendidik selama pandemi Covid-19 ini berlangsung.


Dalam hal ini dengan meneliti objek ini karena dinilai akan banyak bentuk pengkajian dan pembahasan yang menarik juga. Dikarenakan, objek penelitian ini dinilai masih hangat untuk dibahas. Sebab kenyataan yang terangkum dalam judul tersebut sudah terlihat dengan jelas dan dirasakan bersama-sama oleh seluruh kalangan pengajar, siswa dan mahasiswa yang sedang melakukan proses kegiatan belajar mengajar secara daring ditengah pandemi Covid-19 ini.
Pembelajaran online (daring) memang unggul dalam feasibility waktu dan tempat , bisa dari mana saja dan kapan saja. Namun demikian bukan berarti tanpa kelemahan, misalnya : cepat lelah, capek, kurang induktif, kurang kontekstual, tidak bisa utuh, interaksi semu dan terutama sulit untuk menjangkau implementasi PPK (Penguatan, Pendidikan Karakter) bagi pembelajar.


Dengan sistem pembelajaran jarak jauh, peserta didik tidak diharuskan atau diwajibkan untuk datang ke sekolah maupun kampus untuk melaksanakan pembelajaran. Banyak sarana yang pada akhirnya diterapkan oleh tenaga pendidik untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar secara jarak jauh. Sarana pembelajaran jarak jauh tersebut tidak dapat dihindari dari perkembangan teknologi informasi dan komunikasi.


Di masa adaptasi kebiasaan baru masa Covid-19 ini, hemat saya dapat dijadikan momentum untuk kebangkitan pendidikan kita sekiranya seluruh pemangku kepentingan pendidikan di negeri ini saling bergotong-royong. Menanggalkan egosentrisme individu dan sektoral antarkementerian.
Tugas mencerdaskan dan membuat bangsa ini berkarakter itu bukan hanya Kementerian Pendidikan dan Kebuyaaan, apalagi di masa Covid-19. Tentu, masalah koneksi internet semestinya menjadi domain Kementerian Komunikasi dan Informasi, lalu masalah kesehatan jelas berada di koordinasi Kementerian Kesehatan. Sekiranya kementerian kementerian saling bahu-membahu mempersiapkan infrastrukturnya maka tidak ada yang mustahil membangun kualitas intelektualitas peserta didik yang tetap sehat di masa adaptasi kebiasaan baru era Covid-19.

Dalam Hal ini, terdapat identifikasi masalah. Diantaranya :

1.Dampak pendidikan secara daring
2.Pendidikan secara daring mengakibatkan polemik yang berkepanjangan bagi para pengajar, Siswa hingga Mahasiswa.
3.Cara dan strategi untuk melahirkan keefektifan kegiatan belajar dan mengajar.

Maka dari itu, kita rumuskan masalah dari dampak sistem pendidikan di t

1.Dampak apa yang akan ditimbulkan ketika sistem pendidikan dilakukan secara daring?
2.Bagaimana polemik pembelajaran daring ini bisa berkepanjangan?
3. Lalu cara dan strategi apa yang akan dilakukan?

 
Dalam hal ini, saya selaku mahasiswa memberikan penilaian dan sedikit argumentasi dalam melakukan kembali belajar di tengah pandemi Covid-19 ini. Setelah menginjak tahun yang baru dan keberlanjutan dalam mengemban pendidikan kedepannya ditengah pandemi Covid-19 ini. Para pelajar/mahasiswa bahkan sekelas pengajar harus mempersiapkan segala bentuk kebutuhan dalam melaksanakan kembali belajar ataupun kegiatan belajar dan mengajar dengan metode daring ini. Agar tercipta sebuah keefektifan dalam hal belajar dan mengajar bagi pelajar/mahasiswa nantinya.

Persiapan tersebut berupa, pengoptimalan metode pembelajaran secara daring, solusi dalam menangani kendala serta hambatan ketika belajar dan mengajar nanti dan hal teknis ataupun mekanisme metode pembejalaran secara daring tersebut. Hal itu harus dipersiapkan dan difikirkan dengan matang oleh kemendikbud selaku instansi yang memegang otoritas penuh terhadap sektor pendidikan di Indonesia ini.

Tak hanya kemendikbud, para pengajar, pelajar maupun mahasiswa juga harus mempersiapkan dan mengoptimalkan segala bentuk kebutuhan dalam kembali belajar yang nantinya akan digunakan dalam metode pembelajaran secara daring di tengah pandemi Covid-19.

Terlepas itu, peran orang tua dalam mengawasi dan membantu kegiatan belajar anak-anaknya sangat dibutuhkan. Karena peran orang tua sangat berpangaruh dalam memberikan masukan dan pengawasan terhadap anaknya yang masih duduk di bangku sekolah dasar, SMP ataupun SMA. Karena, untuk Mahasiswa pasti sudah bisa melengkapi dan mempersiapkan apa yang nanti dibutuhkan ketika kegiatan belajar dan mengajar secara daring.

Semoga segala persiapan dalam menyambut kembali metode pembelajaran secara daring di tahun 2021 ini bisa optimal dan efektif kedepannya. Sehingga, para pelajar/mahasiswa dapat terus menggapai Ilmu serta pengatahuan yang mereka dapat selama mengemban pendidikannya di tengah pandemi Covid-19 ini.

Begitupun, semoga pandemi Covid-19 ini segara berakhir dan sektor pendidikan, Perekonomian hingga keagamaan di Indonesia kembali stabil dan bekerja sejak Pandemi Covid-19 belum memporak-porandakan negara-negara di dunia. Termasuk Indonesia. Amin

Teruntuk para pelajar/mahasiswa di Indonesia. Terus belajar dengan sungguh-sungguh walaupun keefektifan kegiatan belajar dan mengajar terkendala pandemi Covid-19 saat ini. Karena ilmu akan terus didapatkan diamanapun itu, kapanpun itu dan dalam suasana seperti sekarangpun ilmu akan bisa didapatkan. Walaupun, sedikit-banyaknya ilmu yang didapatkan ketika pandemi Covid-19 ini masih berlanjut. Apabila kita mau mencari ilmu tersebut secara sungguh-sungguh.

Tetap patuhi protokoler kesehatan. Tetap jaga kesehatan diri sendiri. Semangat jangan redup. Asa tak boleh patah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun