Mohon tunggu...
Reza Febriana
Reza Febriana Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Pria Itu Bernama Ahok

10 Januari 2017   08:14 Diperbarui: 10 Januari 2017   08:40 2531
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kemarin ada sebuah agenda yang cukup menarik, yaitu bedah buku karangan Kurawa yang berjudul ‘A Man Called #AHOK’. Buku ini menceritakan masa kecil Ahok hingga sepak terjang dan juga geliat politik Ahok selama masih menjabat Bupati di Belitung Timur, DPR RI, Wakil Gubernur Jakarta, hingga jabatannya saat ini, Gubernur DKI Jakarta.

Bedah buku berlangsung di 3 Wise Monkey, Senopati dan selain dihadiri langsung oleh Ahok, bedah buku ini dihadiri oleh Direktur Eksekutif Freedom Institute Rizal Mallarangeng dan penulis Dewi Lestari (Dee). Kedatangan dua tokoh ini, Ahok pun mengucapkan rasa terima kasih dan syukurnya. Uniknya, Ahok sendiri tidak diberitahukan oleh si pengarang, SelebtweetKurawa bahwa dia sedang menggarap buku tentang Ahok.

Bahkan Ahok tidak diberikan salinan atau ‘mentahannya’ sampai buku ini benar-benar diterbitkan. "Saya terima kasih. Saya sendiri kaget karena dia (@kurawa) nggak kasih tahu saya," kata Ahok. Buku fenomenal ini 100 Eksemplar pertamanya bahkan laris manis meski dihargai hingga Satu Juta Rupiah. Hal ini menunjukkan dukungan terhadap Ahok masih mengalir dengan sangat deras.

Komentar Rizal Mallarangeng dan Dewi Lestari pun berbeda-beda terhadap buku ini. Rizal berkata harus melihat Ahok dari dua dimensi, dimensi pertama adalah Ahok merupakan pelaku sejarah, dan dimensi kedua adalah Ahok sebagai gubernur yang komplit dalam Pilkada kali ini.

Dewi Lestari mengomentari bahwa Ahok sosok yang berintegritas dan jujur dalam melayani rakyat melalui kerja keras.Dewi pun berpendapat bahwa Kurawa selaku pengarang sudah melakukan riset dengan baik dan mendalam terkait pengumpulan data ‘A Man Called #AHOK’. "Menurut saya, kurawa periset yang baik. Dia ke Belitung. Dia wawancara orang-orang yang bisa menjelaskan Pak Ahok dari masa kecilnya," papar Dewi.

Hadirnya buku ini membuka mata masyarakat tentang siapa Ahok dan bagaimana latar belakangnya. Buku ini melakukan kontra opini secara positif dalam menghadirkan sosok dan kepribadian Ahok yang masih banyak belum diketahui masyarakat.

 Opini-opini masyrakat yang selama ini hanya melihat Ahok sebagai orang emosional, ceplas-ceplos dan tanpa kompromi. Fakta-fakta menarik dan unik mengenai Ahok terangkum dalam buku ini dan banyak sifat-sifat Ahok yang berlawanan dengan opini publik tersebut. Mengenal lebih jauh adalah cara terbaik sebelum menilai dan meletakkan judgementterhadap seseorang. Selamat berjuang, Pak Ahok.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun